Accident 🔥3

887 93 2
                                    

Fansign akan diadakan di Aula gedung SM Ent yang seharusnya dijadwalkan siang hari kini diundur menjadi sore, semua tampak sibuk mengurus properti untuk Fansign NCT DREAM, begitu juga dengan Aera yang entah kenapa merasa gelisah disaat seperti ini Aera paling tau jika ada sesuatu yang buruk pasti terjadi.

Aera merasa jika diruang tunggu cukup aman jadi ia akan meninggalkan tempat itu sebentar, namun sebuah panggilan seseorang membuatnya menghentikan langkah.
" Noona, kau ingin pergi kemana? " tanya Jaemin

" Aku akan cek keaadan diluar sebentar, tidak perlu khawatir disini cukup aman dan juga aku akan menempatkan beberapa orang ku didepan pintu. " jawab Aera dengan tenang walau dia merasakan sesuatu yang buruk nanti nya ia hanya tidak ingin membuat mereka takut juga tidak ingin acara ini gagal.

" Umm... Aera-Ssi, berhati-hatilah. " ujar Mark yng baru pertama kali meenyebut nama Aera.

" Ya... tidak perlu terlalu formal denganku, kau jauh lebih tua tapi... lakukan sesukamu. " Aera langsung keluar setelah mengatakan itu pada Mark.

" Hyung ada apa dengan mu? Kenapa kau menyuruhnya berhati-hati " Tanya Haechan.

" Molla, Itu hanya terucap begitu saja. " jawaban Mark tampak acuh namun yang sebenarnya Mark sendiri juga merasakan hal yang tidak enak di fansign kali ini. Dia sedikit khawatir tapi dia berusaha menyembunyikannya agar teman-temannya tidak ikut khawatir.
________________________

Aera menemui anak buahnya yang berjaga didepan pintu ruang tunggu NCT DREAM.

" Aku akan pergi sebentar dan segera kembali mengawal mereka. " ucap Aera kepada dua pengawal yang berjaga dan dijawab dengan mengganggukan kepaa sebagai tanda mengerti.

Setelah itu Aera langsung menuju tempat dimana acara fansign itu diadakan.

Sampai disana ia langung meneliti keadaan tempat itu yang tampak ramai dengan fans. tatapan mata yang tajam seolah menandai setiap titik sudutnya.

Setelah semua selesai ia langsung kembali menjemput artisnya yang sekitar 15 menit lagi acara dimulai.

___________________________

Acara pun dimulai semua berjalan dengan lancar dari sore hingga menjelang malam.

Aera terus mengawasi sekitarnya dengan tenang namun matanya terus menatap tajam sekelilingnya.

Hingga saat menjelang akhir acara saat member NCT DREAM sedang mengucapkan salam perpisahan, Aera melihat moncong senjata dari lantai 2.

Ptsuuw

Mata Aera terbelak melihat peluru yang melintas menuju ke arah Jeno.
Aera berlari cepat menghalangi peluru itu dan mendorong Chenle yang ada disebelah kanan Jeno dan juga mendorong Renjun yang berada disebelah kiri Jeno secara bersamaan lalu mndekap Jeno.

JLEB

kejadian itu begitu cepat, Jeno yang didekap Aera tersentak ada badan mungil yang mendekap untuk melindungi dirinya.

Peluru itu menembus lengan kanan atas milik Aera darah dari lengannya muncrat mengenai wajah Chenle . Semua orang terkejut sedetik kemudian suasana menjadi ricuh. Para penggemar berlari keluar dan saling mendorong.

" Cepat! cari penembak itu di lantai 2! " Perintah Aera kepada anak buahnya melewati Earpiece yang tersambung dengan seluruh anak buahnya.

Lalu Aera langsung melepaskan dekapannya " Hya!! Sadarlah! Cepat keluar dari sini! " Teriakan Aera menyadarkan Jeno, Mark, Haechan, Renjun dan juga Jaemin yang membantu Renjun berdiri. staff yang berjaga begitu pula maneger yang membantu mengiring mereka duluan.

Namun tidak dengan Chenle dan Jisung yang masih membatu dibawah. Aera berjalan cepat membantu Chenle dan Jisung yang terjatuh karena dorongan Aera yang keras.

" Ayo.. cepat bangunlah." Aera memegang pundak mereka berdua dan membantu Chenle dan Jisung untuk segera berdiri tanpa mempedulikan lengan nya yang tertembak.

" Noona... lengan mu..." ujar Jisung

" Jangan pedulikan itu!! Cepat pergi dari sini! " Bentakan Aera membuat Jisung sadar.

Semua nya berlari menuju keluar dari aula melalui pintu samping.
Dan Aera langsung menggiring mereka menuju Dorm.

Brak

Aera membuka pintu dorm dengan keras lalu menyuruh Mark, Renjun, Haechan, Jeno, Jaemin, Chenle, Jisung dan juga maneger untuk masuk sisanya menyuruh mereka bubar dikarenakan Aera melihat ketujuh laki-laki itu tampak masih syok hingga membutuhkan waktu juga ruang sendiri.

Semua laki-laki itu langsung terduduk disofa sedangkan Aera masih berdiri menatap satu persatu ketujuh laki-laki itu.

" Apa ada yang terluka? " tanya Aera dengan tenang meskipun dalam nadanya terlihat ia khawatir. Namun mereka semua hanya diam tanpa berniat menjawab.

" maneger-nim, tolong ambilkan air untuk mereka. " pinta Aera

" Ne, Aera-Ssi " dengan cepat sang maneger langsung kedapur lalu kembali membawa beberapa botol air minum dan menyuruh yang lain nya untuk segera minum.

Berbeda dengan Aera yang menghampiri Chenle dan berjongkok didepannya menatap lekat Chenle.
" Chenle-ah, kau tak apa? " melihat Chenle yang tak menjawab pertanyaannya dan ada noda darah diwajahnya, lalu Aera menuju dapur mengambil handuk bersih dan membasahinya lalu berjongkok didepan Chenle.

" tenanglah... Chenle-ah " suara Aera yang lembut membuat Chenle lebih rileks kini ia dengan pelan menghilangkan noda darah yang ada diwajah Chenle.

" Aku akan melindungimu. Ahh aniya, aku akan melindungi kalian semua. Jadi jangan takut. Heum? " Chenle lekat menatap mata hazel Aera dengan tangan Aera yang terus bergerak membersihkan wajah Chenle.

" Ne noona " jawab Chenle dengan suara pelan. Aera tersenyum tipis namun Chenle dapat melihat itu dan bukan hanya Chenle tapi juga Haechan yang terus menatap wajah Aera lekat.

" No..Noona lengan mu " tunjuk Jisung pada lengan Aera dengan jari yang bergetar, dan kini semuanya kembali sadar dan langsung melirik lengan Aera yang terus mengeluarkan darah.

" Ahh.. aku lupa jika lengan ku terluka " ucap Aera dengan santai.

" Hya!!! Bagaimana kau bisa sesantai itu saat lenganmu terluka karena tertembak. " ucap Haechan dengan nada tinggi karena geram melihat Aera yang tak mengkhawatirkan dirinya sama sekali.
___________________________
Vote dan komen guys...

That Girl Is A Bodyguard [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang