Seminggu sudah semenjak kejadian berdarah yang dialami member NCT DREAM semua kini kembali normal namun Aera tetap mencari siapa dalang penembakan yang terjadi waktu itu.
Hanya peluru yang mengenai lengan Aera yang dijadikan sebagai bukti satu-satunya.
Aera melamun dikamarnya sambil memegang peluru yang kemarin tersangkut dilengannya dan peluru lainnya yang berbeda jenis namun memiliki simbol yang sama.Aera tau persis bentuk gambaran dipeluru itu sama dengan peluru yang digunakan oleh seseorang di masa lalunya. Bahkan luka goresan yang terdapat di bagian bawah tulang selangka Aera pun ingat jelas ada sebuah logo di senjata yang menggores dirinya dahulu.
" Dia muncul kembali setelah aku mencarinya selama 5 tahun dan baru sekarang kembali muncul kepermukaan. " gumam Aera
" 5 tahun lalu aku hanya berjanji mencari keberdaan mu, tapi kini aku berjanji akan menemukanmu dan membunuhmu dengan tanganku sendiri. Membalas semua penderitaan yang kau berikan padaku selama ini. " tangan Aera mengepal erat, kuku jarinya memutih dan tatapan mata yang penuh amarah dan dendam yang tersimpan didalamnya.
.....
Hari-hari yang Aera lewati berjalan dengan lancar,kini Aera tampak menjaga jarak dengan Artisnya dengan alasan tertentu.
Yang Aera lakukan hanya menjaga dari jauh tanpa pernah ada obrolan seperti saat itu. Hingga member NCT DREAM sendiri tampak bingung dengan menjauhnya Aera walau tetap melakukan penjagaan dengan tetap.
seperti saat ini Aera hanya menunggu didepan' pintu tempat latihan NCT DREAM layaknya Bodyguard pada umumnya. Aera tidak lagi mendengar suara musik lagi namun yang terdengar tepukan tangan dan juga ucapan semangat dan terimakasih.
Menandakan bahwa latihan sudah selesai, " Aku ke toilet seebentar " ucap Aera kepada temannya yang juga sama berjaga disebelahnya.
Aera berjalan dikoridor yang tampak sepi entahlah kemana semua orang yang seharusnya sibuk namun tak ada sama sekali di koridor itu. perlahan insting Aera mengatakan bahwa ada yang mengikuti nya. Tepat sebuah belokan Aera berhenti menunggu seorang yang mengikutinnya. Dengan tangan yang siap memukul,
Grep
Tangan Aera menarik kerah baju orang itu dan kepalan tangan yang hampir mengenai wajah orang itu namun terhenti, " Nu.. Nuna.... " pekikan Jisung.
Perlahan melepas cengkramannya dari kerah baju Jisung
" Mian "
" Gwenchana Nuna " jawab Jisung
" Apa yang kau cari "
" Nuna, aku mencari mu"
Aera mengangkat sebelah alis nya bingung,
" Jangan berbicara disini " Aera membawa Jisung ke arah tangga darurat yang tak jauh dari tempat nya berdiri.setelah itu menyuruh jisung duduk dibawah tangga bersama nya,
" Untuk apa? "
" Um... hanya ingin bertanya mengapa Nuna sekarang menjauh dari kita, maksudku tidak sedekat saat pertama Nuna datang " lirih Jisung menunduk tak berani menatap Aera.
" Jangan menunduk "
Jisung perlahan melihat Aera yang tersenyum tipis namun bagi Jisung yang melihat nya terkejut senyuman manis meskipun tipis itu sungguh cantik.
" Aku hanya sadar akan posisi ku disini, Aku hanya sekedar Bodyguard yang harus menjaga kalian tanpa ikut campur urusan kalian "
" ..... "
" Dan sepertinya aku akan terus seperti ini mulai sekarang menjaga kalian tanpa ikut campur urusan kalian "
" Aniya Nuna... Aniya... bukankah Lee Soo Man-Ssi sendiri yang meminta secara pribadi kepadamu. jadi tetap bersama kami Nuna... heum...tetap mendekatlah pada kami... jebal.. " Jisung memohon langsung depan Aera yang hanya dibalas usapan oleh Aera dibahu lebar Jisung.
" Hya.. Jisung-Ah... sebaiknya kau minta langsung kepada Lee Soo Man-Ssi jika ingin seperti itu... " gurau Aera
" Ne... Nuna tenang saja aku akan menemui Lee Soo Man-Ssi " ternyata gurauan Aera ditanggapi serius dengan Park Jisung.
Aera terkekeh pelan " Sudah, kembalilah berkumpul dengan teman mu, kupikir kau sudah terlalu lama di luar bisa jadi Maneger-Nim mencarimu " usir Aera
Aera mulai berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya ke depan Jisung, " Aku berat, Nuna tidak akan bisa mengangkat ku "
Jisung masih diam tidak menerima uluran tangan itu namun Aera tetap pada posisinya dan menatap Jisung seolah menggatakan bahwa untuk segera menerima uluran tangan Aera, nyatanya saat Jisung menerima dan Aera langsung menarik Jisung berdiri tanpa keberatan sama sekali. hanya saja yang membuat Jisung tersentak saat tangan Aera mungil milik aera menyentuh tangan besar milik Jisung sungguh pas untuk digenggam.
" Pergilah, aku akan menyusul " melepas tangan Jisung dan membuka kan pintu tangga darurat itu untuk Jisung.
Jisung menganggukan kepalanya dan berjalan keluar.
tanpa mereka sadari bahwa dari tadi ada seorang yang mendengar percakapan mereka dan langsung meninggalkan tempat itu.
••••
" Hyung, ayo beli ice cream "
" kenapa harus beli ? Coba liat di lemari pendingin "
" tidak ada Hyung, ayolah aku sungguh ingin ice cream... "
" Hya... kau tidak melihat ini pukul berapa? "
Laki-laki yang mengingkan ice cream itu mentapa jam yang menempel di dinding pukul 10 malam.
" Ahh Hyung... jebal... jinjja aku ingin ice cream Hyung "
" ... "
" Hyung kita pergi diam-diam saja "
" Hya... bagaimana jika ada staff yang melihat kita eoh ? "
" aniya Hyung, mereka pasti sedang tidur lagipula kita hanya ke mini market yang ada di sebrang jalan "
" Geure... kajja "
Mereka berdua perlahan keluar dari dorm, melangkah dengan pelan agar tak menimbulkan suara yang berisik. sepi dan sunyi itulah yang mereka rasakan.
Hingga saat mereka berjalan menuju lift.
Ehem
Suara batuk ringan seseorang di belakang mereka membuat mereka terdiam membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl Is A Bodyguard [NCT DREAM]
Fanfictioneveryone has their own privacy, dark times that make us have the choice to fight or stop and give up. ~Aera. 16.10.2021 cover by ▸ m - m α d tәαpᦅt ? ♡︎ DON'T COPY MY STORY!!!