Brother Strong 🔥9

578 67 6
                                    

Aera keluar dari kamarnya membawa kotak obat-obatan untuk seseorang lalu terdiam di depan pintu.

Tok

Tok

Pintu terbuka Mark yang melihat Aera didepan pintu nya sedikit bingung.
" Aera-Ssi? Apa yang kau lakukan disini? "

" Kau sudah ingin tidur? "

" Belum kenapa? "

" Baiklah obati dulu kaki mu "
Sontak saja Mark kercengang bagaimana bisa Aera tau kaki nya sedikit cedera.

" B-bagaimana kau bisa tau? "
Mark masih tergagu melihat Aera

" Kau salah menyembunyikan hal itu didepan ku " Mark mengangguk membuka sedikit pintu kamarnya.

Aera menuju meja yang berada di ruang tamu lalu mengeluarkan minyak gosok yang kecil.

" duduklah " suruh Aera
Mark menuruti perintah Aera, Aera pun langsung bersujud didepan Mark mengangkat perlahan kaki Mark.

" Apa yang kau lakukan? " tanya Mark sedikit takut

" Mengobati mu apalagi? "

" Harus seperti ini? " tak menjawab pertanyaan Mark Aera hanya menganggukan kepala sebagai jawabannya.

Tangan lentik Aera mulai memijat pergelangan kaki Mark dengan lembut, meskipun diawal Mark sedikit terkejut dengan tangan kasar Aera yang menyentuh kulitnya tapi ia menikmati pijatan Aera.

" Aera-Ssi, kenapa tanganmu sedikit kasar? " Mark bertanya dengan sedikit tak enak.

" Em, mungkin karena aku harus bermain dengan senjata setiap latihan " Aera menjawab dengan santai, ia tak pernah malu dengan tangan nya yang kasar dari wanita pada umum nya.

" Senjata?? Maksudmu pistol? "

" Ya pistol, pisau senjata tajam lainnya "

" Dan kau punya milikmu sendiri? "

Aera menghentikan pijatannya sejenak menatap Mark seraya menghembuskan napas perlahan.

Mengambil pistol yang selalu ia sembunyikan di balik bajunya.

Klak

Mark jelas melotot melihat pistol yang sudah tergeletak di meja yang ada didepannya
" Uwaah... Daebak! " Mark mulai dengan tingkah konyol nya menyentuh pistol itu dengan telunjuk tangannya.

" Heol.. Jinjja? Are you serious? "

" What the hell! "

Mark terus menyentuh dengan telunjuknya sedangkan Aera menatap Mark dengan diam tangannya terulur kembali memijat kaki Mark.

" Bersiaplah. Tahan teriakanmu "
Mark terheran menatap Aera

Krak

Mark tersentak langsung menutup mulutnya menghalau teriakan yang keluar.

" Cobalah untuk berdiri " suruh Aera

Mark mencoba berdiri ia tak merasakan sakit sedikit pun dikaki nya ia bahkan mencoba melompat pelan dan benar sakit dipergelangan kakinya itu hilang.

" Gomawo Aera-Ssi " ucap Mark tulus

Aera tersenyum tipis mengangguk memasukan kambali minyak gosok nya kedalam kotak obat.

" Di masa depan jika kau merasakan sakit pada bagian tubuhmu segera katakan. Menahan luka tanpa mengobati itu akan menyakiti dirimu. Sekecil apapun luka itu segera obati jangan menumpuknya, jangan pernah menumpuk luka semakin kau menumpuknya semakin dalam sakit yang kau rasakan nantinya lalu kau akan membuat orang yang menyayangimu khawatir "

That Girl Is A Bodyguard [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang