Sudah lama resah ini bersemayam. Tumbuh subur dengan semakin besarnya impian. Seperti terang cahaya yang selalu melahirkan gelap di ruang seberang. Menumpuk dan menetap pada akal pikiran.
Dibalutkan gundah dengan segala tumpukan tanya. Hingga menutup jendela menghalangi masuknya cahaya. Menyisakan sebuah ruang gelap dan juga pengap. Tempatku kini bersemayam.
Ingin sekali aku memutar perjalanan waktu. Kembali ke masa silam dan menetap untuk tidak menjadi dewasa. Keluar dari ruang pengap ini, berlarian bebas di padang rumput yang luas. Menikmati hangatnya sinar matahari. Juga angin sejuk yang menerpa kulit.
Masa kecil memang selalu menyenangkan. Jarang sekali gundah bertamu begitu lama bersemayam. Ia hanya sesekali berkunjung lalu pergi begitu saja. Mungkin karena dulu aku masih bebas menangis jika perlu. Atapaun tertawa ketika ingin.
Atau mungkin memang ada saatnya kita harus seperti itu. Tidak melupakan cara pandang masa kecil. Lakukanlah karena ingin. Kemudian lupakan dan pasrahkan jika perlu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Perjalanan Manusia
RandomIni adalah penggalan cerita tentang perjalanan manusia. Potongan kisah yang menghiasi setiap langkah. Beberapa potongan itu akan terhubung. Beberapa cukup berdiri sendiri tanpa perlu ditemani. Beberapa cerita bisa diambil pelajaran. Beberapa cerita...