»6 (Pelayan Bar)

846 107 29
                                    

"Yosha! Ini hari pertama ku, aku tidak boleh terlambat"

Luffy sedang melihat dirinya di depan kaca. Menggunakan pakaian putih tipis garis-garis, celana ketat hingga kedua pipi bokong terbentuk sempurna, dan bermacam perhiasan mengihasi tubuhnya. Ia menyisir rambutnya kesamping, liptint sedikit dioleskan pada bibirnya hingga warnanya hanya kenampak tipis. Luffy membalik badan untuk cek bagian belakang, tangannya memegang bokong pipi sebelah kanan.

"Aku tak mengerti kenapa aku punya bokong yang montok? Ah sudahlah, aku tidak mau terlambat"

Luffy mengambil kunci kamar, ia keluar menutup lalu kunci kembali. Koby yang mengepel terhenti melihat bokong Luffy. Wajahnya merona. Luffy membalik badan, Koby tersadar kembali lanjut mengepel.

"Ah Koby! Ganbare ne" Luffy menyemangati Koby dengan suara lantang dan senyuman terukir di wajahnya

"A-arigatou Luffy-san. Ano Luffy-san"

"Nani?"

"Kamu mau kemana? Kenapa memakai pakaian yang ketat dan tipis?" Koby tunjuk pakaian Luffy

"Oh. Ini hari pertama aku kerja. Kata bos harus menggunakan pakaian yang terbuka, namun aku tidak ada jadi aku menggunakan yang ini" Luffy merentangkan tangannya sambil melihat belakang nya lagi

"T-tapi kamu yakin?" Koby

"Ada apa dengan pertanyaan itu? Tentu aku yakin! Demi uang! Ja, aku harus pergi. Dadah" Luffy melangkah pergi melambaikan tangannya

"Hati-hati.." gumam Koby

Ditengah perjalanan ke tempat kerja, orang-orang pada memandagi penampilan Luffy. Terpesona, terkesan, menyukai. Luffy samasekali tidak mempedulikan akan hal tersebut, ia berjalan dengan semangat seperti prajurit tetapi lebih ke anak kecil. Senyuman di wajahnya menerangi hati orang-orang yang melihat itu.

"Hari pertama! Hari pertama! Aku akan melukakan sebaik mungkin!"

Akhirnya ia sampai. Seingat manajer untuk masuk lewat pintu belakang. Luffy pergi ke tempat pojokan yang sempit, akhirnya menemukan pintu. Pintu dibuka, ia melihat manajernya sedang menunggu didepan dengan ekspresi yang terpesona. Manajer bersiul riah.

"Yo manajer! Apa aku terlambat?" sapa Luffy memberi hormat

"Kamu datang tepat waktu. Pakaian yang kamu kenakan akan meningkatkan nilai gaji mu"

"Hee! Hontou!? Yatta!" Luffy lompat bersorak kegembiraan atas gaji yang makin ditambah nilainya

"Sa pergi kerja gih. Puasin para pelanggan"

"Tidak! Temanku menyuruh ku untuk tidak menggoda pria-pria" kata Luffy antusias meletakkan kedua tangan di kedua pinggangnya

"Baiklah baiklah.. Ayo"

"Haa~ Hai'k!"

Manajer memegang pinggang Luffy, tangannya perlahan turun kebawah meremas pipi bokong Luffy. Luffy sama sekali tidak memedulikan itu juga, ia malah memberikan senyuman lebar kepada manajer hingga membuatnya ikut tersenyum.

~

"Silahkan dinikmati tuan"

Luffy menuangkan sake ke dalam gelas pelanggan. Pelanggan tersebut tidak bisa berhenti menatap Luffy. Sama dengan pelanggan lainnya, mereka terfokus pada tubuh Luffy yang membuat mereka menggairah.

"Tidak mau minum?" Luffy menanyakan pertanyaan kepada pelanggan didepan matanya membuat pelanggan tersebut tersadar

"O-oh.. Tidak, aku akan minum.."

Pelanggan memegang gelas tersebut dan meminim, Luffy menunjukkan senyuman kecil dan pergi berlanjut ke meja lainnya.

"Silahkan.." Luffy menuangkan sake lagi kedalam gelas pelanggan yang berbeda

[Luffy harem] Our Love Story [One Piece]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang