5 bulan kemudian
Luffy dan Rebecca berada didalam kereta api bagian ketiga. Mengecek tiket penumpang baru masuk. Tiba-tiba semua mata penumpang terpanah oleh seorang wanita. Mereka menatapnya dengan tatapan menginginkan. Wanita itu malah menatap mereka dingin, tidak perduli apa yang bakal ditatap balik karena dia tau. Dia cantik. Rebecca ternganga sedangkan Luffy terus melakukan tugasnya.
"Mbak tiketnya" Luffy berdiri tepat didepan wajah wanita cantik itu
Wanita itu mengambil tiket didalam tasnya dan diberikan kepada Luffy. Luffy mengambil lalu memotong sedikit bagian tiketnya, ia kembalikan kepada wanita tersebut.
Wanita itu pergi. Ya dialah penumpang terakhir kali ini dan kereta pun berjalan. Rebecca berbisik dengan Luffy
"Psst! Hei!"
"Hn? Ada apa Rebecca?"
"Wanita tadi kau tidak terpesona sama sekali?"
"Biasa aja" Luffy bersiul
"Gimana sih? Dia itu model terkenal lohh! Aku penggemar terberatnya!" Rebecca menunjukkan ekspresi senang dan juga sedikit merona
"Kalau begitu, berbicara lah dengannya. Minta tanda tangan dan berteman"
"BAKA!"
PLANG
"ITAI! Kenapa sih? Perkataan ku ada yang salah?"
"Semua! Kecuali satu. Kalau dengan idol tidak mudah untuk berteman Luffy! Emangnya kamu belum pernah idolain siapa-siapa?"
"Pernah. Shanks, paman ku"
"Oh.. Ah ya sudahlah kamu susah memahami hati fans" dengan begitu Rebecca pergi dengan memberi alasan mengambil botol minum
".... Apa ada yang idolain aku?" gumam Luffy
Kereta berhenti sebentar sesuai rambu. Seorang anak kecil, nenek, motor, mobil termasuk bebek-bebek menyebrang. Setelah jalan rel kosong, rambu lampu menuju hijau dan Kereta berjalan.
Kembali didalam, Luffy terus memandang perempuan cantik itu. Bukan tatapan jatuh cinta, tetapi bingung. Dia melangkah kearah perempuan cantik dan berbicara
"Ano.. Perecan (perempuan cantik), bagaimana kau terkenal?"
Semua pandangan laki-laki menjadi amukan kepada Luffy, sedangkan pandangan semua perempuan disana kaget. Bagaiamana bisa ada orang yang tidak mengenali model tercantik ini?
"Ternyata masih ada orang culun yang tidak mengenal ku" ucap perempuan sombong
"Cara kau berbicara lebih ke nenek sihir sih" Luffy
SHOCK
"A-apaan kau ini?! Sangat tidak sopan berbicara kepada orang cantik seperti ku! Sedangkan kau orang rendahan! Sebaiknya kau menunduk minta maaf kepadaku!" wanita berdiri, kepalanya dibawa kebelakang sehingga badannya condong kedepan. Tidak lupa jari nanti sempurna menujuk Luffy
"I-itu dia!! Pose terkenal milik Boa Hancock! Pose merendahkan !" ucap salah satu laki-laki dengan keras
Seorang laki-laki muncul dan berdiri disamping Luffy
"Kisama... Mentang-mentang kau terkenal dan tercantik, beraninya kau memperlakukan Luffy ku seperti orang miskin" Law sedikit mengecilkan suaranya saat mengatakan 'ku'
"Aa Torao. Aku tidak miskin"
Hancock mengangkat kepalanya, menatap sinis kepada Law.
"Siapa kau? Ini urusanku dengan si kerdil itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Luffy harem] Our Love Story [One Piece]
FanfictionDari East blue ke Tokyo, Luffy dipindahkan. Dia dipindahkan oleh ayahnya dengan alasan hanya ingin Luffy bisa mendapatkan kerja yang bagus juga cocok dengannya. Kini Luffy tinggal di apartemen yang begitu mewah. Luffy berteman dengan beberapa orang...