Prologue

77 12 0
                                    

Hola

Akhirnya kita bertemu lagi di new story
about J&M. Untuk tema kali ini aku ambil
yang lebih berani, disebelah presdir nya
bucin banget ke Bu Yoon, kalau disini
berbanding 360° xixi.

Ini mini project ya, jadi per-part nya
aku beri sedikit-sedikit aja, sekitar
700 kata per chapter dan akan tamat
di chapter 20-an.

thank you for those of you who attended
Be wise.

Thanks 💜💜

Thanks 💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

_

Dalam Fisika cinta baginya adalah
fatamorgana oleh pembiasaan cahaya,
ada tapi tidak diketahui rupanya. Nyata dan
dapat dirasakan. Sebenarnya jika harus
bertahan ia akan sanggup, namun reaksi
yang diciptakan menimbulkan korosif
sehingga buat kikisan dihati sampai
nyaris roboh. Han Jimin bukan lagi nama penguat dan tujuan cintanya, melainkan impostor berselubung dalam kostum
Anpanman bagi makhluk letih lesu
sepertinya.

Lalu apa arti tujuh tahun itu, dimana pria
parlente yang membuatnya jatuh cinta
setiap hari, tidak pernah absen merengek
dan elusan dikepala adalah hal wajib
diterima sebelum tidur. Myeong Ju yang
mengucap janji setia bersama Han Jimin
tujuh tahun lalu bukan lagi rumah tempat
pria itu pulang.

Sifat brengseknya sungguh sulit dijabarkan
dengan kata-kata. Myeong Ju kalut, ia mual
seperti akan dicabut nyawa atas dampak
perselingkuhan yang suaminya ciptakan.

Acap kali Jimin pergi dan telat pulang,
dibeberapa waktu ia juga bisa tidak pulang.
Saat itu Myeong Ju tak keberatan
berbohong jika ayah mereka punya urusan
sangat penting, tapi saat tahu maksud
dari kantor dan urusan penting itu adalah
menjalin kasih dengan wanita lain,
Myeong Ju tidak tahu harus berkata apa
lagi jika Jisoo si putri kesayangan kembali
bertanya kenapa papa tidak pulang lagi
malam ini.

Mulut nya terasa benda paling menjijikkan
di dunia jika harus mengatakan alasan
yang sama lagi. Jika saja Jimin jujur,
ia tidak keberatan saat perpisahan adalah
jalan terbaik, tapi kenapa harus mendua
disaat mereka masih berada dalam
ruang lingkup yang sama.

Hingga sepekan sampai ia benar-benar
sadar bahwa dalam pernikahan ini cukup
ramai matanya sering sembab, menangis
setelah menidurkan anak-anak dan
baru berhenti ditengah subuh.

Hanya perpisahan yang ia butuhkan
meski cintanya masih lebih besar, tapi
itu tidak akan baik jika dibiarkan
terlalu. Seorang psikolog tahu betul bahwa
kesehatan jiwa adalah terpenting dari
sebuah nyawa. Jaemin dan Jisoo pasti
ikut terpuruk, ayah dan ibunya harus
bercerai di usia mereka yang masih
sebiji jagung.

Myeong Ju juga ingin bertahan demi
anak-anak tapi akhir-akhir ini Jaemin
selalu berkata akan jadi anak baik, tidak
akan mengusili lagi adiknya dan akan
jadi Hero bagi dua wanita hebat dalam
hidupnya.

Kata itu seolah-olah sampaikan bahwa
tanpa sikepala keluarga yang tukang
selingkuh mereka akan baik-baik saja.
Jaemin juga menjadi jarang mengungkit
perihal ayahnya, katanya pengusaha
bukan lagi profesi yang dia inginkan,
papa bukan lagi panutannya--Myeong Ju
sampai terkejut setengah mati saat
Jaemin berkata begitu.

"Ma penulis lebih baik, aku suka buku ,
aku suka membaca dan hitungan bukan
lagi kesukaan ku" bocah itu berkata seolah-
olah dia pemimpin sidang negara, wajahnya
tegas sekali dengan seribu keseriusan.

Mata biru yang jelas bukan warisan ibu
menerawang jelas mengarungi langit
cerah dari atap kamar. Jaemin sangat
menyukai papanya, karena itu di
sekolah pelajaran matematika adalah
terfavorit dan memohon-mohon pada
ayah dan ibu minta dimasukkan kursus matematika padahal umurnya belum
sampai di angka enam.

Jaemin ingin seperti sang ayah, cerdas,
tampan dan sukses. Dulu pemimpin
perusahaan adalah keinginan yang
selalu dielu-elukan. Pintar matematika
dan berhasil mendirikan perusahaan
keuangan seperti papa.

"Jae papa menemukan buku bagus,
Kehidupan yang diukur melalui sudut
pandang matematika" tahu-tahu saja
wajah brengsek yang dibenci Myeong Ju
datang seperti hantu, saat ia meniti
dua kancing kemeja terbuka, apakah
jari-jari jalang itu baru saja membekas
disana.

"Hmm mama kita ke kamarku saja,
Jae ingin menunjukkan sesuatu" lalu
melompat turun dari ranjang dan menarik
jari ibunya, hanya bau lemon segar dari
Myeong Ju yang tertinggal dan bau manis
melon dari sabun dan sampo dalam botol
isi 200 Ml milik putranya yang baru
saja menolak buku itu.

Apa dia membuat kesalah hari ini? atau
kemarin, kenapa malam ini ia rasa hawa
dari rumah ini begitu aneh. Jaemin akan
senang saat ia pulang dan Myeong Ju akan memberi kecupan meski ia pulang ditengah malam yang mengharuskannya untuk
bangun lagi. Hari ini semuanya berubah,
hanya Jisoo saja yang merengek minta digendong seperti biasa.

Tbc.

Terima kasih buat yang sudah baca

Borahae 💜
By🐝

Blue and grey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang