bab. 9

35 9 4
                                    

Ada baiknya sebelum itu kalian dengerinini, dan sambil baca lirik-lirik nya bisamembantu kalian untuk lebih dapatmeresapi setiap kalimat dari part ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada baiknya sebelum itu kalian dengerin
ini, dan sambil baca lirik-lirik nya bisa
membantu kalian untuk lebih dapat
meresapi setiap kalimat dari part ini.

Btw Jimin cocok kayanya masuk circle
Lee Tae oh dan mas Aris 🖕📸

_

_

Jimin pernah berkata dia akan menjadi
pawang angin untuk Myeong Ju, agar
wanitanya merasa hangat, agar dia merasa
aman dan nyaman. Ia kaku saat janji itu terngiang-ngiang, berpikir apa yang ia
lakukan sangat fatal hingga apa-apa hal
manis yang dulu mengelilingi rusak tidak terbentuk.

Dirinya tidak datang lagi ketika wanita itu
kedinginan, ia bukan lagi kehangatan
atau perisai saat angin datang mengusik
istrinya. Tingkah bajingan nya seakan
melekat, Jimin benar-benar menjadi gila
ketika ia sudah jatuh cinta. Tetapi kini
membingungkan, kenapa saat hadirnya
Sae Hyeon membuat hari-hari lebih indah,
seperti hembusan kebahagiaan ada
ditangan nya. Dilain sisi hatinya benar-benar
merasa menempel pada satu nama,
Jimin bingung kenapa bukan Kang Sae-
Hyeon. Kenapa Yoon Myeong Ju.

Bimbang nya menjadi pasang, memporak-porandakan struktur hati.
Tapi itu aksa, ia sendiri yang membentang
tali. Halai kontur manis dibawah sana
tetap menjadi yang utama, meskipun
sakit, meskipun ia akan semakin bingung
tapi dua mata kelabu itu tetap menaruh
atensi pada pribadi dibawah sana. Dimana
ombak laut kejar-mengejar, wanita yang
ia nikahi berdiri seperti tanpa minat
melanjutkan hidup. Seperti ia sudah lelah
dengan sakitnya.

Jimin tahu cinta wanita itu kalis, begitu
banyak diberi untuk nya hingga kini ia
ingin menenggelamkan diri karena
terbebani, ia akan semakin merasa
bersalah saat masih ada cinta untuk nya
dari Myeong Ju. Wajahnya berpaling, saat
ini lebih baik ia tatap awan hitam diatas
sana dibanding wajah yang mengambil
fokus nya sejak tadi.

Ia pernah berpesan untuk selalu menjaga
kain itu, Myeong Ju begitu suka warna
merah dan tak tahu kenapa hari ini
ia benar-benar tertarik pada satu syal.
Jimin pikir kesannya sama seperti saat
pertama kali ia melihat Myeong Ju, ia
terpikat dan menarik senyum begitu
senang.

Api menyulut tinggi tampak rakus melahap
kain merah pemberian nya, Myeong Ju
tidak sesenggukan dan ia baik menyimpan
ledakan air mata di dalam benak. Mungkin
ia menyesal, tapi tidak lebih baik jika
apa saja hal tentang Jimin masih di
dekatnya. Malam ini tidak dibiarkan lagi
syal merah melilit leher atau hanya sebagai
pemenuh lemari. Angin laut selalu berderu
kuat, menggoyangkan api merah menyala
pun ia harap perasaannya juga pergi seperti
syal merahnya.

Dibawah lantai berlapis kayu mahal tidak
jarang juga kaki dibalik sandal rumahan
diterpa percikan air asin dibawah sana.

Banyak kisah lampau dimana tidak
sekalipun Myeong Ju menyesal bertemu
Han Jimin, dia hidup dengan baik dan
menjadi prioritas bagi suaminya. Tetapi
sayang, ternyata posisinya tidak cukup
kuat sehingga menyebabkan pergeseran
yang pesat.

Blue and grey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang