Pemakaman

30 6 0
                                    



Asa pikir hal paling aneh yang ia lakukan di dunia ini hanyalah sebatas memakan kentang goreng yang diolesi eskrim. Tapi ternyata, menghadiri pemakaman dirinya sendiri (walau sebagai hantu) sukses menjadi hal paling aneh yang ia lakukan.

Tak pernah sama sekali ia sangka, bahwa ia akan melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana dirinya dimakamkan. Bagaimana semua keluarganya besarnya dan teman sekolahnya berkumpul dan menangis. Bagaimana semua orang diam dan menunduk sambil berdoa, semoga anak yang baru saja dimakamkan itu dapat bahagia di surga.

Ah, andai saja mereka tahu. Anak itu, ada disana. Melihat semuanya. Melihat betapa sembabnya mata sang mama yang menangis semalaman. Ia melihat, tapi tak bisa melakukan apa-apa. Hanya diam.

Satu jam setelah pemakaman selesai, semua orang mulai berlalu pulang meninggalkan tempat itu. Menyisakan seorang wanita berbalut pakaian serba hitam yang duduk di kursi kayu yang terletak di bawah pohon rindang, masih di dalam lingkungan pemakaman itu. Ditemani sesosok hantu kecil, ah tidak, hantu yang sudah menginjak masa remaja itu disampingnya.

Sayangnya, siapapun pasti hanya akan melihat wanita itu duduk seorang diri.

"Mama pulang aja, jangan disini" pinta si kecil. Percuma, sayang. Suara kamu tidak akan terdengar meski kamu berteriak sekeras apapun.

"Percuma kamu ngomong. Mama kamu gak bakal denger" suara yang lumayan familiar itu tiba-tiba terdengar. Membuat si kecil menoleh dan mendapati sosok yang bertemu dengannya tadi malam sedang bersandar di pohon, ya benar. Si malaikat maut itu.

"Kak Jun ngapain disini?" Tanyanya heran. Katanya sibuk, tapi kok sempet-sempetnya mampir kesini. Batin Asa.

"Iseng aja tadi lewat" jawab Yeonjun singkat. Bohong. Yang barusan itu bohong. Ia bukan dengan tidak sengaja lewat lalu mampir, tapi ia memang berniat melihat kondisi anak itu.

"Oh gitu" Asa membalas seadanya. Ia sedang malas bertanya macam-macam pada si malaikat itu.

"Kamu mau disini sampe kapan?" Kini giliran Yeonjun yang bertanya. Asa mengangkat bahunya.

"Gak tau deh. Sampe mamaku pulang"

"Bentar lagi mama kamu pulang kok. Tuh supirnya udah dateng" benar juga kata Yeonjun, Asa bisa melihat supir keluarganya, Pak Mark, tiba untuk menjemput sang mama. Padahal tadi ia melihat saat Pak Mark berdoa untuk dirinya di pemakaman. Tapi kapan ia pergi? Asa tidak sadar sepertinya.

"Yaudah sebentar lagi aku pergi" ujar Asa malas. Sebenarnya ia juga tidak tau harus pergi kemana. Ia kan tidak punya tujuan.

"Mau aku kasih tau sesuatu yang seru gak?" Tawar Yeonjun sambil tersenyum miring. Mendengar kata seru, mata Asa sedikit berbinae.

"Apaan tuh? Mau dong!" Ya Tuhan, Yeonjun jadi tidak tega. Anak ini ternyata lucu sekali.

"Yaudah ikut dulu. Ayok"

"Oke!" Tanpa perlu dibujuk lagi, Asa dengan senang hati mengikuti Yeonjun. Sebelum pergi, tak lupa ia pamit dan melambaikan tangan ke mamanya yang baru saja masuk ke mobil disusul dengan Pak Mark.

"Dadah mama! Aku pergi dulu ya! Nanti aku samper lagi!"









____________________________________

Ghost Kid | AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang