19🥀

79 38 84
                                    

_________________________________________________





Wajah murung itu sudah terpatri sejak dua hari yang lalu. Alana menghela nafas, menatap lurus pada jendela kelasnya, mengamati siswa kelas lain yang kini tengah melaksanakan pelajaran olahraga di lapangan.

Sudah dua hari, Alana tak bertegur sapa dengan Arka, baik disekolah ataupun saling memberi kabar lewat chat. Tentu saja setelah kejadian malam itu, nyatanya keduanya belum ada yang ingin mengalah untuk berdamai.

Sudah dua hari juga, Cella tidak masuk sekolah, membuat Alana semakin merasa kesepian ketika disekolah.

"Guysss!!! Ke lab Kimia buruannn!" Suara teriakan berasal dari Nizar yang baru saja memasuki kelas.

Mereka memang anak-anak kelas IPS, tetapi menginjak kelas 12 ini mereka mendapat kelas tambahan yaitu pelajaran dari kelas-kelas IPA. Guna untuk persiapan menjalani ujian PTN mendatang. Sebab mereka membutuhkan juga pengetahuan dari pelajaran-pelajaran jurusan IPA, sehingga diadakannya lintas minat ini. Begitupun sebaliknya dengan kelas IPA yang mendapatkan kelas tambahan berupa lintas minat pelajaran dari kelas IPS.

Dengan lesu, Alana membawa buku paket Kimia dari dalam tasnya. Ia memasangkan earphone pada salah satu telingannya, memutar lagu seiring berjalan menuju lab Kimia.

"Eh eh lo tau nggak sih? Kimia tuh katanya susah banget"

"Iya lagi, cewek gue juga sering ngeluh kalo udah pelajaran kimia, nggak ngerti katanya"

"Lah anak IPA nya aja pada nggak ngerti, apalagi kita dari IPS, meledak kali ni otak."

Suara obrolan yang berasal dari siswa-siswa teman sekelas Alana yang berjalan di belakang, membuat Alana jadi ikut menimbrung.

Alana menahan langkahnya, agar bisa sejajar dengan Aldo, Nizar juga Deon.

"Nanti kita duduk barengan aja deh, biar kalo nggak ngerti gue jadi ada temannya." Ungkap Alana.

Ketiganya menatap Alana bingung, biasanya kalo anak cewek sih cepat tangkap menyangkut soal pelajaran, jelas berbeda dengan anak-anak cowok.

"Lo mah pasti ngerti elahh!" Decak Aldo.

Alana mencebikkan bibirnya, "Nggak kayaknya, gue lagi nggak mood belajar soalnya"

"Iya udah, sama gue tenang, kita sama-sama bego" Jelas Nizar.

"Kurang ajar lo!" Tawa Alana menyembur seketika seiring dengan ucapan Nizar.

Tepat sekali, mereka sudah sampai didepan lab Kimia. Tanpa disangka Alana berpapasan dengan Arka yang baru keluar dari lab Kimia bersama dengan teman-temannya.

Tawa Alana terhenti seketika, saat mata tajam milik Arka mengintimidasinya, menatap lurus pada tangan Nizar yang merangkul Alana.

Alana yang mengerti, menurunkan tangan Nizar lalu mengajaknya segera masuk kedalam lab Kimia, tanpa menyapa Arka terlebih dahulu.

Mata Arka terus mengikuti langkah Alana bersama teman-temannya sampai benar-benar tak terlihat karena seseorang menutup pintu lab dari dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

T'aimer [Untuk Mencintaimu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang