_____________________________________________
Lapangan upacara Skyline Highschool terlihat ramai di penuhi siswa-siswi dari kelas sepuluh sampai kelas 12. Padahal ini hari jumat, mereka bukan sedang menjalankan kegiatan upacara, melainkan berkumpul untuk pengumuman ujian kenaikan kelas yang akan segera dilaksanakan senin mendatang.
Adapun siswa-siswi kelas 12 yang malah bersorak-sorai, karena mereka sudah terlebih dahulu melaksanakan ujian nasional, dan sekarang mereka hanya tinggal bersantai menunggu kelulusan.
"Cepat banget astaga, udah ujian lagi" Decak Fariz.
Rangga, Fariz, Arka, Dara, Rachel dan Maudy, kini berbaris di satu barisan yang sama. Rachel dengan kipas angin portable di tangannya dari tadi terus mengeluh kepanasan.
"Eh berarti bentar lagi kita kelas 12 dong. Asikkkk" Sorak Rangga.
Arka menatap aneh Rangga yang berdiri di depannya.
"Apanya yang asik bego" Fariz menjitak kepala Rangga. Membuat teman-teman yang lainnya menertawakan Rangga yang wajahnya kini memelas.
"Aneh deh lo, Ga. Mau kelas 12 kok malah senang gitu. Lo nggak lihat dua bulan kemarin anak-anak kelas dua belas pada stress, gara-gara banyak ujian". Ucap Dara.
Rangga mencebikkan bibirnya, "Yaiyalah gue senang, kan nanti kita jadi kakak kelas di urutan paling tinggi. Kita bisa lakuin apa aja dong, mana nanti ada anak-anak baru, wahh bakal banyak dedek gemes nihh" Jelas Rangga dengan wajah seolah sedang membayangkan para dedek-dedek gemes nanti.
Tak
Kali ini Arka yang menjitak kepala Rangga. Rangga mengelus kepalanya yang kini terasa panas. Panas dari terik matahari, juga panas dari jitakan Arka.
"Pikirin aja dulu ujian besok, jangan malah ngekhayal jauh". Peringat Arka.
Teman-teman yang lainnya malah semakin asik tertawa, melihat Rangga yan tertindas seperti itu.
"Yahh.. berarti kita nggak jadi ke puncak dong minggu ini" Keluh Maudy.
"Lah iya juga" Tambah Rachel.
"Yaudahlah nanti aja abis ujian, biar sekalian refreshing" Celetuk Arka.
"Nah benar tuh, abis ujian aja. Nanti kan juga ada libur panjang" Ucap Dara.
Teman-temannya pun mengangguk menyetujui. Daripada memaksakan ke puncak minggu ini, yang ada pas hari senin malah capek, hingga nantinya malah tidak fokus pada soal ujian.
Pak Arman, selaku kepala sekolah kini mulai memasuki lapangan, dengan beberapa kertas di tangannya. Ia pun mulai memberikan pengumuman kepada siswa-siswinya. Meskipun beberapa siswa masih banyak yang tidak mempedulikan Pak Arman yang kini sedang berbicara di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
T'aimer [Untuk Mencintaimu]
Fiksi RemajaON GOING • Jangan lupa untuk follow & masukin reading list <3 _________________________________________ "Mau kamu apasih, Ka?" Teriak Alana. "Mau aku kamu nggak usah cemburuin aku sama teman-teman aku, Al" "Gimana aku nggak cemburu, kalau hampir...