Chapter 5 [Five]

90 13 1
                                    

Cassie disuruh Caspian untuk bersama Edmund

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cassie disuruh Caspian untuk bersama Edmund. Karena ia tahu kalau yang bisa menjaga Cassie bukanlah Peter, melainkan Edmund.

"Tetap gunakan pakaianmu yang ini, Vi" ucap Edmund membenarkan pakaian Cassie.

"Ya," jawab Cassie dengan singkat.

"Tunggu, bajumu tidak benar," ujar Cassie. Cassie membenarkan posisi baju zirah Edmund dan membuatnya bersinar menggunakan baju berlengan panjangnya. "Sudah."

"Edmund. Cepatlah, semua sudah menunggu. Jangan berkencan sekarang!" ucap Peter. Edmund hanya menghela nafas dan membawa pedang Peter.

Cassie berjalan dibelakang Edmund. Saat Peter muncul dari How, semua warga Narnia bersorak-sorai. Apa lagi disaat Peter mengeluarkan pedangnya.

Peter dan Miraz memasuki arena pertandingan. Ayunan pertama dilakukan bersamaan.

Ayunan yang dilakukan Miraz selalu ditangkis oleh Peter. Peter didorong menggunakan perisai Miraz.

Ayunan demi ayunan terlihat. Pelindung kepala Peter terlepas. Tapi ia tetap berusaha untuk melakukan penangkisan dari Miraz.

Akhirnya Peter meminta istirahat selama 5 menit. Tapi di negosiasikan oleh Miraz menjadi 3.

Edmund membantu Peter untuk berjalan. Peter melihat ke arah adik perempuan pertamanya.

"Lucy," ucap Peter.

"Aku mendapatkan sedikit bantuan," ujar Susan.

"Thanks," ujar Peter melihat ke arah Caspian.

"Pete, tetaplah tersenyum," ucap Cassie saat melihat ke arah warga Narnia yang mulai kawatir.

Tangan Peter kesleo, Edmund berusaha untuk membenarkan posisi tangan Peter. Saat Peter berceramah, Edmund baru membenarkan tangannya. Alahasil Peter merintih.

"Save it for later," Edmund memberikan pedang dan perisai milik Peter.

_____

Miraz sudah 'menyerah'. Ia ingin memukul kepala Miraz. Saat Peter membalikan badannya. Miraz malah mencoba untuk membunuh Peter.

"Peter!" teriak Cassie. Peter dengan siaga memutarkan pedang Miraz dan menusuknya.

"Cepat, bunuh saja aku," ucap Miraz pada Peter.

"Kau bukanlah hakku," lalu Peter melihat ke arah Caspian dan Cassie.

Peter memberi pedangnya pada Caspian. Cassie dibelakang Caspian membisikkan Caspian sesuatu saat Caspian ingin menusuk Miraz.

"Membalas kejahatan dengan kejahatan bukanlah diri kita," bisik Cassie. Caspian berteriak dan menusukkan pedang ke tanah. "Kau membuat pilihan yang baik."

Caspian menggandeng Cassie untuk kembali ke arah warga Narnia. Saat Caspian berhenti, ia memeluk Cassie lalu Caspian mencium pucuk kepala Cassie. Cassie hanya tertawa kecil.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan. "Mereka berhianat! Dia membunuh Raja kita!"

"Bersiap-siaplah!" teriak Peter.

"Keluarkan pedangmu, Lia," Cassie pun mengeluarkan pedangnya.

Cassie berlari ke arah Edmund dan Peter. Dan Caspian masuk kedalam How menaiki kuda.

"Tetap berwaspada, Vi," ucap Edmund. Cassie mengangguk-angguk.

Warga Narnia tetaplah bertahan. Saat pada warga Telmarines hampir dekat dengan How. Tanah mulai hancur. Pada warga Narnia keluar dari tanah.

"Serang!"

Para warga Narnia yang berada di atas pun menyerang. Cassie mengayunkan pedangnya. Beberapa kali ia hampir terkena, tetapi ia selalu bisa menepisnya.

Pedang Cassie pun terjatuh. Prajurit tersebut ingin mengayunkan pedangnya. Tapi untungnya Edmund menggunakan crossbow nya mengenai prajurit tersebut.

"Kembali kedalam How!" teriak Peter.

Edmund mengulurkan tangannya pada Cassie. Cassie menerimanya. Edmund menarik Cassie, lalu mereka menaiki kuda berlari menuju How.

Saat ingin sampai How, How sudah hancur. Tidak ada jalan untuk masuk lagi. Cassie turun dari kuda bersama dengan Edmund.

Cassie melihat ke arah kakaknya dengan tatapan kawatir. "Kita akan selamat."

Cassie mengeluarkan pedangnya dan berlari bersama yang lain untuk menyerang.

Ayunan demi ayunan dilakukan baik dengan Cassie. Kali ini, ia tidak pernah meleset.

Saat ia diam mencari Caspian. Ia melihat Caspian yang sudah terjatuh tanpa pedang. Ada sesuatu melilit salah satu Lord. Ternyata benda itu adalah akar pepohonan.

Cassie mengulurkan tangannya pada Caspian. Pohon-pohon tersebut bergerak menyerang para Telmarines.

Para Narnians pun bersorak senang. Cassie dan Casoian pergi mendekati Edmund, Peter, dan Susan.

Pepohonan mulai berjalan untuk menyerang.

"Serang!"

Para Telmarines pun brrjalan menuju sungai. Tiba-tiba mereka berhenti karena melihat Lucy. Lucy mengeluarkan pisau kecilnya. Lalu keluarlah seekor singa.

Pada Telmarines pun menaiki jembatan. Tapi singa tersebut mengaum. Air menjadi surut. Air tersebut berbentuk Poseidon.

Beberapa Telmarines menyebur kedalam air. Dan akhirnya mereka kalah.

_____

Seluruh Telmarines disuruh oleh Narnians untuk melepas baju zirahnya, dan menaruh pedang dan perisai ditempat yang disediakan.

Cassie, Caspian, Edmund, Peter, dan Susan berjalan ke arah Aslan dan Lucy. Saat mereka sampai dihadapan Aslan, mereka bertunduk.

"Bangkitlah Raja dan Ratu Narnia," ucap Aslan. Edmund, Peter, dan Susan pun berdiri.

Cassie dan Caspian masih menunduk. "Kalian semua."

"Kami masih belum siap," ucap Caspian.

"Aku tahu kamu akan mengatakannya," Cassie dan Caspian pun berdiri.

Beberapa tikus membawa mayat Reepicheep. Lucy menaruh setetes cairan penyembuhnya pada mulut Reepicheep.

Reepicheep pun hidup kembali. Reepicheep melihat ke arah Aslan dan menunduk.

Ia melihat ke arah bokongnya. Tidak ada ekor. "Maafkan aku Yang Mulia, sangat memalukan aku tidak memiliki ekor."

Aslan pun memberikan ekor pada Reepicheep.

"Terima kasih. Aku akan menjaganya,"

"Cassie," panggil Aslan pada Cassie. Cassie hanya melihat ke arah Aslan.

"Terima kasih atas ketulusan hatimu, emosi kakakmu bisa padam dan semua maslaah yang bisa diperbuat oleh kakakmu hilang."

"Ya, bukankah itu tugasku menjadi adiknya?" tanya Cassie seraya tertawa kecil. Aslan hanya tertawa juga.

Cassie melihat ke arah kakaknya dan langsung memeluknya.

-

-

-

-

-

REALITY-Edmund Pevensie x Cassie ElvinaWhere stories live. Discover now