Chapter 3 [Three]

129 15 1
                                    

Malam tiba, semua warga Narnia berkumpul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam tiba, semua warga Narnia berkumpul. Caspian sekarang sedang dikepung suara yang menolak dirinya dan adiknya. Caspian berusaha untuk membujuk mereka semua kalau ia tidak sama dengan pamannya. Ia menjelaskan kalau ia tidak ingin membunuh siapapun. Ia hanya ingin kedamaian.

Perdebatan yang cukup lama, akhirnya semua menerima Caspian menjadi pemimpin. Cassie yang menidurkan tubuhnya disambing kakaknya pun membuka pembicaraan.

"Apakah menurut Pian yang dikatakan Profesor Cornelius benar?"

"Apa maksud Lia?"

"Maksud Lia, Raja dan Ratu Narnia akan kembali. Kemarin kau meniup terompet milik Ratu Susan."

"Entahlah. Kita hanya bisa menunggu, bukan?" Cassie mengangguk.

Walaupun jarak umur mereka yang sangat jauh, Caspian yang berumur 22 tahun, dan Cassie yang berumur 15 tahun, mereka tetaplah menjadi saudara yang kompak.

"Tidurlah, Lia. Sudah larut malam," ucap Caspian menyuruh Cassie.

"Nih Lia mau tidur."

_____

Pagi pun tiba. Cassie, Caspian, dan warga Narnian berjalan menuju Aslan's How. Saat mereka berjalan, Caspian membekap mulut Cassie tiba-tiba.

"Lia, kau sembunyi dibalik semak-semak," ucap Caspian yang pergi meninggalkan Cassie.

Seorang pria berambut pirang mencoba untuk membunuh banteng. Caspian dengan cepat, menahan pedang pria tersebut. Terjadilah duel pedang diantara mereka berdua. Pedang milik pria tersebut diambil oleh Caspian. Saat ingin mengayunkan pedang, pria tersebut menunduk alahasil pedang Caspian tersangkut di pohon. Pria tersebut ingin membunuh Caspian dengan batu yang besar.

Tetapi saat pria berambut pirang tersebut ingin memukul Caspian menggunakan batu, Cassie memasuki arena perduelan mereka berdua menggunakan pedangnya. Cassie menganyunkan pedangnya sampai pria berambut pirang tersebut terjatuh. Saat Cassie ingin memukul kepala bagian kepala pria berambut pirang-

Seorang gadis 2 tahun dibawah Cassie pun berteriak dan muncul dari tempat persembuyiannya, "No! Stop!"

Pria tersebut memperhatikan Caspian dengan serius. "Pangeran Caspian?"

"Ya, dan siapa kamu?"

"Peter!" terdengar teriakan seorang wanita dari belakang gadis tersebut bersama dengan seorang laki-laki seumuran dengan Cassie.

"Raja Peter Yang Agung?" tanya Caspian.

"Aku percaya itu yang mereka panggil," jawab Peter.

"Kupikir kalian semua lebih tua," ucap Caspian melihat 2 Raja dan 2 Ratu.

"Kalau itu yang kamu inginkan, kami bisa kembali tahun depan."

"Tidak. Bukan itu yang ku maksud. Aku hanya jauh dari ekspetasiku," ucap Caspian.

REALITY-Edmund Pevensie x Cassie ElvinaWhere stories live. Discover now