Chapter 11 [Eleven]

70 11 0
                                    

"Semuanya! Bangun! Itu bintang birunya!" teriak Lucy. Sehingga semuanya pun terbangun dari tidurnya dan melihat pemandangan bintang biru. 

Seluruh cru pun menyiapkan barang-barangnya dan pergi menuju kapal Dawn Treader. Dilain sisi saat mereka bersiap-siap, terlihat raut wajah Edmund yang sangat amat senang. Sama juga dengan Cassie. Tentu saja mereka bahagia bersamaan. Kalau diingat dengan kejadian semalam, pipi mereka berdua akan sama-sama berubah menjadi merah. 

"Ada apa dengan kalian berdua?" tanya Hope seraya melihat Edmund lalu Cassie. Karena ucapan Hope, semua yang berada di perahu kecil melihat ke arah Edmund lalu Cassie secara bergantian. 

"Shut up!" ujar Cassie menggerakkan jarinya lalu mulut Hope tertutup sementara. 

Tidak masalah bagi Edmund dan Cassie jika mereka berdua ingin menceritakkan yang terjadi semalam, masalahnya hanya satu yaitu ada Caspian yang berada di depan Cassie. 

"Ya. What's wrong with you two? Kalian berdua tidak bisa berhenti tersenyum seperti orang gila dan muka kalian yang memerah seperti tomat." ucap Lucy. 

"Nothing's wrong!" ujar Edmund berdeham lalu mendatarkan wajahnya. 

_____

Baru beberapa jam mereka berjalan ke Pulau Ramandu, tetapi angin meninggalkan mereka. 

"Kini, bagaimana caranya kita ke Pulau Ramandu?" tanya Edmund. 

"Aku menduga ada sesuatu yang tak mau kita ke sana." jawab Drinian pergi meninggalkan Edmund, Caspian, dan Cassie. 

"Aha!" ujar Cassie yang menemukan sebuah ide.

"Apa?" tanya Caspian yang terkejut. 

"Wait here!" ujar Cassie seraya menyentuh dan melihat ke kakaknya lalu bergantian dengan Edmund. Cassie pun berlari sekuat tenaga entah kemana. 

Cassie melepas alas kakinya dan mulai terbang. Ia mencoba untuk mendorong kapal dengan kekuatanya. Tentu saja Dawn Treader sangatlah berat, tapi bagaimana pun juga, Cassie tetap harus mencoba menggunakan kekuatannya. 

Di dalam Dawn Treader terdapat goncangan yang dibuat oleh Cassie. 

"Apa itu?" tanya Edmund pada Caspian. Caspian hanya melihatnya dengan tatapan seolah-olah ia juga tidak tahu penyebab goncangan tersebut. 

Semua awak kapal melihat ke arah penyebab goncangan tersebut. 

"Maaf! Sedikit goncangan ya?" ucap Cassie seraya mendorong Dawn Treader. 

Seluruh awak kapal bersorak-sorak dan bertepuk tangan. 

Selama beberapa jam Cassie mendorong kapal dengan kekuatannya, tentu akhirnya dia kelelahan. Bukan karena ia mendorong Dawn Treader yang berat saja, tetapi karena udara sangat panas.

Kapal mulai berhenti. Saat semuanya melihat ke belakang kepal, tidak ada tanda-tanda seorang Putri yang terbang. Tetapi di laut terdapat percikan air. 

"Dimana Putri Cassie?" tanya banyak awak kapal. 

Caspian yang melihat percikan air tersebut langsung menyelam. Caspian melihat tubuh adiknya yang sedang berusaha untuk berenang tetapi tak mampu karena kelelahan. Caspian pun berenang mendekati adiknya dan menaikkannya ke atas permukaan air. 

Sampainya di atas kapal, Cassie menyemburkan air dari dalam mulutnya dan mencoba untuk berdiri. 

"Lia, istirahatlah," ucap Caspian mengambil handuk yang diberikan Lucy lalu menyelimuti adiknya menggunakan handuk tersebut. 

"I can still do this," ucapnya yang sudah berdiri dan mencoba untuk berjalan. Dirinya hampir jatuh tetapi Edmund menangkapnya dengan kedua tangannya. 

REALITY-Edmund Pevensie x Cassie ElvinaWhere stories live. Discover now