Chapter 8 [Eight]

95 14 3
                                    

Sampainya di pulau yang tidak diketahui ini, Caspian, Lucy, Edmund, Cassie, Hope, lalu baru Eustace

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampainya di pulau yang tidak diketahui ini, Caspian, Lucy, Edmund, Cassie, Hope, lalu baru Eustace. 

Caspian, Lucy, Edmund, dan Cassie keluar dari perahu dengan tenang dan tanpa halangan. Hope meminta Edmund untuk membantunya. Ya, sebagai kakak dari temannya, Edmund membantu Hope. 

Terlihat Cassie yang sedikit tidak nyaman dengan kehadiran Hope. Entah perasaan apa yang dialami Cassie saat ini. Ia fikir bahwa perasaan yang seperti protektif terhadap Edmund disaat Cassie tersandung tetapi Edmund menahannya. 

"Pegang tanganku. Aku akan membantumu," ucap Reepicheep pada Eustace. 

"Aku tidak memerlukan bantuanmu," jawabnya. tetapi setelah ucapan Eustace itu, dia tersandung. 

"Apakah kamu 100 persen yakin dia adalah sepupu yang sedarah?" tanya Caspian pada Lucy. Lucy hanya memutarkan matanya. 

"Apakah kita tidak menunggunya sampai pagi?" tanya Eustace. 

"Oh ya ampun, tidak ada tunggu-menunggu jika berpetualang," jawab Reepicheep. 

"Dengar!" ucap Lucy, "dimana semuanya?" 

Mereka baru sadar bahwa tidak ada yang berpenghuni di pulau ini. 

TING!

Suara bel berbunyi. Cassie yang sedang mengamati sekitar pun terkejut dan mengeluarkan pedangnya, sama dengan yang lain. Kecuali Hope yang malah memeluk Edmund. Edmund yang tadinya mengeluarkan pedangnya pun terkejut karena hal yang dilakukan Hope. 

"Eghem," Cassie pun berdeham karena sedikit panas dengan apa yang dilakukan Hope pada Edmund. 

"Maaf, Kak," ucap Hope yang melepas pelukannya. 

"Berhenti memanggilku dengan panggilan 'Kak'," ucap Edmund dengan nada dan raut wajah yang datar. 

"Reep, bawa orang jika kami belum datang sampai pagi," ucap Caspian. 

"Baik, Yang Mulia," Reepicheep pun pergi. 

Mereka pun berjalan tepatnya pergi ke bawah bel yang baru saja berbunyi. Eustace memisah sendiri untuk melihat sekitar. 

"Ya. Tidak ada orang disini. Kita lebih baik pergi," ucap Eustace yang berlari ke arah mereka. 

"Kemarilah, kamu menjaga disini atau- apapun itu," ucap Edmund. 

"Ya! Idemu sangat cemerlang, Sepupu! Sangat masuk akal!" ucap Eustace yang berlari ke arah yang lain dengan ekspresi sedikit lebih bahagia. Yang lain melihat Eustace dengan ekspresi aneh. 

Cassie mengeluarkan pisau kecilnya yang di saku kanannya dan memberikannya pada Eustace. 

"Terima kasih, Putri." 

"Cassie," tolak Cassie. 

"Ya, Cassie." 

"Hope, kau bisa disini berdua dengan Eustace," ucap Caspian yang memberikan pisau kecil pada Hope. 

REALITY-Edmund Pevensie x Cassie ElvinaWhere stories live. Discover now