Lemon

125 27 20
                                    

🍋
01.03

Seorang gadis berjalan mengendap endap mengikuti target, target berhenti di depan gerbang sebuah rumah. Lelaki itu sepertinya sadar jika dirinya menjadi sasaran gadis itu. Lelaki itu menoleh lalu bergerak ke arah gadis itu.
Khanaya berusaha bersembunyi saat ini, lalu ketika lelaki itu semakin mendekat seseorang menarik tubuhnya ke dalam semak. Khanaya yang kaget langsung tersenyum ketika dia melihat Tharn lah yang menariknya.

"Sttt! Ntar ketahuan." Tharn menempelkan jari telunjuknya pada Khanaya. Kemudian kembali mengamati target.

Wajah Tharn sangat dekat dengannya saat ini. Khanaya menunduk kemudian Tharn menariknya keluar untuk mengikuti target.

"Bagaimana disana?" tanya Khanaya pasalnya dia sangat tau apa tugas Tharn disana.

"Masih ada yang lain, tapi kamu sendirian, gak akan biarin kamu sendirian." ucap Tharn. Khanaya tersenyum lalu berjalan mengikuti Tharn.

Disisi lain Dika dan teman teman masih sibuk dengan pencarian barang bukti di tkp. Wira menemukan sesuatu semacam potongan cincin.

"Tapi ini potongan cincin siapa?" tanya Daniel.

"Kak siapa saja yang datang ke sini sebelum kejadian?" tanya Dika.

"Kami sudah memeriksa cctv jalan depan. Ada banyak orang yang berjalan." ucap Thanaya.

"Benar-benar jalan buntu." lanjut Wira.

"Bisa kakak bawa kami ke ruang cctv?" tanya Khan.

"Tentu."
Mereka mengikuti Thanaya ke sebuah ruangan. Tempat kejadian yang lebar membuat mereka susah mencari barang bukti.

Dika berhenti karena menemukan sebuah kartu hitam bertulis "KH" kemudian mengambilnya. Dika diam lalu mengingat masa lalunya. Dika menyimpan kartu tersebut lalu berjalan mengikuti Thanaya.

_Ahmad_Dan_Aisyah_

Aisyah bangun pagi-pagi sekali menatap jam yang menunjukan waktu subuh. Segera dirinya bangun dan mengambil air wudu.
Aisyah bersiap ke kampus hari ini, Husein dan Fatimah sudah menunggu Aisyah.
Ketika di kelas Aisyah nampak murung, dia sangat merindukan umi pagi ini. Lalu dosen datang dan membuyarkan lamunanya.

"Hari ini kita bakal bahas tentang editing vidio." ucap si dosen.

Aisyah mendengus kesal.
"Apa hubungannya teknik sama editing vidio?" gumam Aisyah menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Mendengar penjelasan dosen membuat Aisyah sangat bosan. Sampai dosen itu memberikan tugas masing-masing untuk membuat vidio perkenalan yang sangat unik.
Menjelang sore kakak senior kembali datang ke kelas Aisyah. Mereka meminta seluruh kelas untuk berkumpul di lapangan futsal sekarang.

Karena merasa berkewajiban akhirnya Aisyah dan teman yang lain ikut berkumpul.
Seperti saat kemarin mereka diharuskan menghapal peraturan teknik dengan jelas dan kuat, dan mereka selalu mengulainya lagi dan lagi. Hari mulai malam Aisyah menatap senja yang hampir terbenam, mengubur keinginannya untuk pergi ke makam sore itu.

Magrib berkumandang, mereka di persilakan pulang sedangkan Aisyah lebih memilih ke masjid depan kampus nya.
Saat yang sama Dika juga masuk ke masjid ketika Aisyah ada di tempat wudu. Setelah menghadap tuhannya Dika mendengar suara lirihan dari tirai sebelah, Dika mendekatinya dan melihat Aisyah yang menangis meminta maaf pada umi nya.

Dika yang mendengar doa Aisyah merasa bersalah karena hari ini dia tidak pergi karena ulah nya.
Aisyah keluar dari masjid dan memakai sepatu nya. Dika duduk di sebelahnya dan menatap Aisyah dengan lekat, suasana sangat canggung.

"Aisyah kenapa nangis?" tanya Dika walaupun dia tau alasannya.

"Kak Ahmad?"
"Gak apa-apa kak, cuma rindu aja sama umi." ucap Aisyah kemudian kembali diam.

"Mau kakak antar pulang?" tawar Dika. Aisyah menggeleng pelan kemudian berdiri.

"Tidak perlu kak, Aisyah sudah nelpon bang Husein." balas Aisyah.

"Kalau begitu kakak telpon pak Husein biar bisa anter kamu." ucapan Dika membuat Aisyah menatapnya.

"Tidak perlu!" jawab Aisyah kemudian pergi.

Keesokan harinya ketika Dika hendak memulai acara perkenalan dirinya menatap Aisyah yang nampak sangat sedih.

"Niel, ambil alih posisi gua dulu. Gua ada urusan." bisik Dika. Daniel menganguk mengerti.
Dika bergerak ke arah Aisyah lalu memberinya kode untuk pergi bersamanya.

Dika membawa Aisyah ke pemakaman umum. Aisyah menatap Dika kemudian Dika menganguk.

"Maaf yah kemaren kamu gak bisa ziarah karena aku." ucap Dika.

"Gak masalah kak."

Aisyah dengan wajah tersenyum berjalan kearah makam yang sangat dia kenal. Dika ikut turun dari motor dan mengikuti Aisyah, namun dirinya berbelok ke arah makam yang lain.

Aisyah berjongkok dan menatap nisan umi nya. Aisyah tersenyum lalu mulai berbicara seolah umi akan mendengarkan keluh kesah nya.
Aisyah yang sangat bahagia akhirnya memanggil Dika dan disinilah dia baru sadar jika Dika sedang menatap kosong ke arah dua makam. Aisyah berjalan mendekati Dika kemudian menyentuh bahunya.
Dika berbalik dan melihat Aisyah yang terlihat bingung.

"Seperti kamu yang merindukan umi mu, aku juga sedang merindukan mereka." ucap Dika. Aisyah menatap makam tersebut kemudian kembali bertanya.

"Mereka?"

"Orang tua ku!" jawab Dika.

"Maaf kak, Aisyah gak tau kalau kakak,"

"Gak masalah santai aja." ucap Dika dengan santai.

"Ternyata bukan cuma aku yang tidak mempunyai ibu, kak Ahmad bahkan anak yatim piatu tapi dirinya tidak menyerah bahkan dia tidak melihatkan kesedihanya." batin Aisyah.

"Gak usah dipikirin." lanjut Dika membuat Aisyah tersenyum canggung.
"Kamu tau ibuku pernah bilang, wanita pertama yang aku bawa pada ibuku adalah wanita baik yang sangat cocok untuku." jelas Dika dengan senyum.

"Jadi siapa perempuan itu?" tanya Aisyah bukanya menjawab Dika malah tersenyum kemudian segera meninggalkan makam.
"Ihh kakak, Aisyah kepo."

Dika tiba di rumahnya, dia merebahkan diri kemudian sepasang kucing menghampirinya. Itu adalah Ame dan Muffin, kucing kesayangan Dika yang hanya dia dan Thanaya yang bisa memeluknya.
Dika membuka handphone nya kemudian mulai membuka kamera berpoto bersama anak-anak nya lalu mempostingnya di ig.
Banyak cewek yg sangat ingin memeluk Ame dan Muffin karena sangat lucu dan gemas.

Dika tersenyum kemudian berdiri hendak mandi, dia menemukan kartu bertuliskan "KH" di atas meja. Dirinya mengurungkan niat untuk mandi dan berjalan menuju sebuah ruangan rahasia.




Bersambung

Jan lupa vote dan comen.
Jan lupa bersyukur🤗.



Yuk bahas sekilas tentang Husein.

Husein adalah abang dari Fatimah dan Aisyah, dosen muda yang banyak penggemar di kampus. Husein juga selalu mendapatkan bunga misterius di mejanya.
Anak sulung ini juga sangat bijak dan perhatian pada adik adiknya, sayangnya Husein sudah memiliki tunangan yang kuliah di luar negeri. Jadi mereka LDR antar negara, dan sampai saat itu Husein selalu setia pada tunanganya.

Nama: Husein Andijaya
Adik 1: Fatimah Kalenci
Adik 2: Aisyah Afriani.

Dosen, tampan, mancung.

"Aisyah!"

_Seperti kamu yang merindukan umi mu, aku pun merindukan mereka_

_Dika 🐢

The Little MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang