MARRIAGE WITH ICE PRINCE -sunghoon[ENHYPEN]

PART:9❄

 

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

   Pagi yang biasa disambut dengan kicauan burung bertebangan diudara, tapi pagi ini tidak. Awan mendung dan hujan masih menyelimuti kota seoul, meski hujan tak terlalu deras.

Hujan seperti inilah yang membuat siapa saja enggan untuk beranjak dari alam mimpiny, cuaca yang bisa terbilamg dingin. Membuat siapa saja ingin bergelut dengan empuknya kasur dan nyamannya selimut.

Sama halnya dengan mereka, dibalik selimut putih yang tebal. Dua orang itu, masih nyaman bergelut dengan alam mimpinya.

Ditambah lagi dengan posisi yang...wah. mereka masih sama-sama tidak sadar dengan posisinya, padahal semalam mereka berdua hanya berdekatan.

Tapi, pagi ini posisi mereka sungguh sangat berdekatan. Bagaikan prangko dan amplop, jika dipisakan mungkin akan sulit.

Shin sora dan park sunghoon, mereka kini tidur dengan posisi saling berpelukan. Pelukan yang bisa dibilang erat, mereka sama-sama melingkarkan tangan mereka kepinggang.

Dan tanpa sadar sora terus melingkarkan lenganya dengan erat kepinggang sunghoon, dengan itu sunghoon membuka matanta perlahan.

Saat merasakan sebuah lengan yang begitu erat memeluk pinggangnya, hal yang pertama ia lihat adalah rambut seseorang. Lalu ia sedikit menurunkan pandangannya, ternyata gadis yang memintanya menemaninya.

Tengah memeluk dirinya erat, wajah gadis itu berada didada sunghoon. Sunghoon yang melihat itu, sama sekali tidak ada niatan untuk membangunkan gadis itu.

Padahal ia lumayan sesak dengan posisi tidur seperti ini, tapi masih mempertahankan posisi seperti ini. Jika saja ia tidak ingin, mungkin dari beberapa detik sebelumnya ia sudah membangunkan sora.

"eung..."

Sunghoon yang mendengar suara sora langsung memejamkan matanya, seolah-olah ia belum terbangun. Sedangkan yang gadis bingung, kenapa pandangan pertamanya saat membuka mata. Malah gelap?

Tunggu?

Sepertinya sora mulai sadar, sejak kapan guling bisa sebesar ini? Dan sejak kapan guling memiliki detak jantung?

'astaga.'

Sora membulatkan matanya, membuka selebar-lebarnya. Seakan bolanya akan keluar dari tempatnya dan bisa saja menggelinding entah kemana.

Gadis itu dengan cepat menjauhkan dirinya, mengetahui bahwa yang ia peluk bukan lah guling. Melainkan tubuh orang, yang tidak lain, tidak bukan adalah sunghoon.

Sora menatap tak percaya, berapa lama ia memeluk sunghoon saat tidur. Itu pikirannya. Gadis itu masih terpaku dengan posisinya.

Sampai dimana suara serak bangun tidur mengintrupsi, dan berhasil membuat ia kaget.