23. Martabak dari Langit

100 23 10
                                    

Galau itu siklus baper yang tidak menyenangkan, yang nantinya akan dikenang dengan ketawa keheranan, untuk itu, biarkan Tata melewatinya,

Dahinya berkerut, ulangan tengah semester yang sudah didepan mata membuatnya semakin mengerutkan dahi itu. Sebenar-benarnya ulangan tengah semester bukan perkara pokok, tetapi karena adanya ulangan tengah semester bertepatan dengan hari-hari beratnya tentang Ofar dan Hanggar adalah yang paling bikin kesal.

Serius sialan

Tata merasa diledek keadaan

Galaunya datang dengan tidak bertata krama, tepat sehari sebelum ulangan tengah semester.

Dan yang lebih tidak bertata krama lagi adalah Gaduh Biru Langit

Laporan classmeeting
dan pensi kapan selesai ?

tagihnya melalui pesan singkat.

"Ck.. kak Biru benar-benar ya !" dengus Tata, tapi tetap membalas pesan bersematkan emoticon senyum

Dasar

Iya kak ini di kerjain 😊

Mau dikerjain apa udah dikerjain ?

Mau dikerjain kak Biru🥺

Yaudah bawa sini aja kalau
baru mau dikerjain

Hah ? dibawa kemana kak Biru ?

Ke depan. Gue di depan rumah
pagar hijau army

Lohe lohe kok bisa

Udah cepetan bawa sini
laporan anak-anak Sekbid
Biar gue yang ngeresume

Bentar-bentar gue
ganti baju dulu

Tata mengulas senyum
Sesi marah-marahnya di tunda, yang dia segerakan adalah sesi menemui Biru,

Loh, tapi kenapa dia jadi berganti baju, menyisir rambut rapi dan lapor ke Biru segala kalau dia mau ganti baju.

Tata terperanjat.

"Tuh kan...ini siapa sih ? Danurdara Tata Surya kenapa jadi gini sih. Duh ah..nggak keren gue" gerutunya sambil tetap berganti baju,

"Oke oke for myself. Gue dandan untuk diri gue sendiri. Bukan untuk terlihat cantik di depan kak Biru" lanjutnya dan mengambil sandal jepit kuning di kiri pintu,

Pintu itu terbuka,

Ada Gaduh Biru Langit dengan kaos putih pendek dan celana hitam berwangikan parfum Jo Malone nomor 5 diikutsertai juga ganteng luar biasa.

Cowok ganteng jadi lebih ganteng kalau pakai baju hitam, biasanya ada prinsip semacam itu, tapi untuk Biru tidak berlaku, karena semua warna cocok untuk dipakai Gaduh Biru Langit.

Satu
,

Dua
,

Tiga,

Sekejap di hitungan Tiga detik Biru mencuri keterkejutan Tata.

Dalam Tiga detik yang singkat itu, pikat Biru menjerat, berhasil membuat Tata menyadari bahwa,

"Ternyata kak Biru ganteng juga" gumamnya, sebab dia menerima uluran martabak manis dalam kantong plastik dari Gaduh Biru Langit, "Kalau baik gini" lanjutnya,

"Ada acara apaan ini kak ? ada jampi-jampinya nggak nih martabak ?"
"Pegangin doang. Punya gue itu" Jawab Biru, "Sini laporan anak-anak"

Tata mengumpat.
Segala pujian ke Biru ditariknya kembali.

Biru bilang itu martabaknya, dan memang benar itu martabak yang dibelinya untuk Cinta, yang katanya ingin makan martabak manis di hari Kamis malam

Tata yang besar kepala jadi menggerutu hebat. Sehabat Biru yang tak acuh dan pamit pergi menutup gerbang hijau army.

Tapi jadi berbalik,

"Nih" katanya menyodorkan kembali martabak.

Tidak mau terbujuk rayu siasat Biru, Tata menolak. Takut ditipu harapannya sendiri lagi.

"Buat lo" lanjut Biru
"Nggak mau..lagi diet" balasnya sengit tak mau kalah, rasa gengsinya menjulang meninggi lewati pagar hijau army miliknya,
"Yaudah" kata Biru tak acuh, martabaknya kembali dibawa.

Biru ya Biru, mahluk hidup yang realistis dan tak mau ambil pusing

"Hn.. kan...ada ya orang kaya gitu" protes keras Tata yang ingin mengadu doa ke Tuhan supaya martabak Biru jadi bau atau basi selekasnya, kesal itu bertumbuh subur sembari menutup kembali gerbang Hijau Army yang barusan dilewati Biru.

Gerbang yang sama pula di ketuk kencang besinya oleh ojek online satu jam kemudian.

Ibu keluar memastikan pengetuknya,

"Mba Tata ya ?" kata tukang ojek
"Saya ibunya pak..kenapa ya ?"
"Oh, ini bu ada pesanan untuk mba Tata"

Setelahnya, Ibu jadi cepat-cepat berteriak memanggil nama rumah Danurdara Tata Surya yang sudah disepakati oleh seisi rumah tanpa materai sapaan paten itu. Selagi tukang ojeknya telah selesai mengantar pesanan, Ibu tak mau isi pesanan itu tandas

"Adek..dekkk turun, ada pesanan buat kamu"

Tata tidak merasa memesan apapun kecuali skincare dari onlineshop. Jadi, ini pesanannya kah ?

Untuk memastikan itu, Tata turun menemui Ibu yang tau-tau sudah membagi martabak bersama mas Fano.

"Dari siapa Bu ?"
"Dari temen kamu dek, bapaknya bilang Martabak dari Langit. Tadi Ibu sempat eyel-eyelan. Ibu kira bapak ojeknya bercanda. Ternyata dari temen kamu yang nama akunnya Langit"

Tata mendecih

Dasar Gaduh Biru Langit, jagonya cuma lewat aplikasi ojek online saja.

"Ini dia founder ojek online apa gimana sih. Kenapa jagonya cuma pakai layanan ojek online doang. Dasar" gerutunya walau juga melahap habis martabak yang ibu dan tukang ojek sebut sebagai Martabak dari Langit itu.

The Galaxy - Hwang Minhyun |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang