PART 3

50 14 7
                                    

Tak berapa lama setelah Jane mendaratkan lirikan nya pada Richard.
Ia langsung mendapat sambutan hangat dari bibir seksi sang pangeran.
Sontak, Jane langsung mengeluarkan jiwa wanita penggodanya.

Ia menyipitkan matanya dan memiringkan sebuah senyuman.
"Jane, ayah tidak salah bukan?"tanya sang raja dengan nada meledek.

Jane langsung kembali ke posisi awalnya, mendatarkan wajahnya lalu berkata.
"Benar, ia tampan.Tampan sekali, tapi sayang sekali ayah ia masih belum pantas untuk bersanding denganku."

"Ayah baru tau, jika kamu pilih-pilih."

"Entahlah, ada yang berbeda dengan ku hari ini."balas Jane seraya tersenyun.
"Sebelum para rakyat jela-ups, maksudku para saudariku ini dipilihkan..aku akan memilih terlebih dahulu."

"Jane, kamu dengan kan yang ayah bilang? Kalian akan dipilihkan."
"Tapi, aku tidak mau.Aku tidak suka ditentukan, dipilihkan, maupun dipaksakan."

Sang raja menghembuskan nafas panjang.
Jika tidak ada para pangeran mungkin saat ini Jane beserta raja sudah ribut besar.

"Baiklah, pilihlah"ucap sang raja.

"Akhirnya, kamu memilih untuk menjaga image mu."Jane tersenyum.

"Aku, akan memilih, pangeran dengan jas berwarna hitam itu."ucap Jane.
"Maksudmu, Julian? Si anak bungsu?."tanya sang raja kebingungan.

"Iya."balas Jane santai.
"Bukankah Richard yang lebih pantas untukmu? Ia anak tertua, dan ia lebiu dewasa."

"Umur bukanlah penentu ayah, buktinya aku yang tertua tapi sering disebut ayah kekanakan.Sekarang, ayah bilang seperti ini, sungguh memalukan."

"Jane, diam."
Jane memalingkan wajahnya dan menatap Julian, sang pangeran bungsu.
Jane tersenyum ke arah Julian, dan dibalas dengan lirikan kosong oleh Julian.

'Pria yang polos.'batin Jane.

"Julian, apakah kamu bersedia?"tanya sang raja.

"Iya."jawab Julian singkat.
Jane tersenyum lebar pada Julian.

Sang raja pun mulai memilihkan pasangan kepada para putrinya.

"Ayah."ucap Jane menyela omongan raja.
"Apa?."

"Khusus untuk Richard, jangan ayah pasangkan dengan saudariku."
"Kenapa? Bukannya kamu sudah memilih Julian tadi?."

"Entahlah, benar aku memilih Julian.Tapi, aku hanya merasa tak rela  jika Richard bersanding  dengan yang lain."

"Jane, jaga sikapmu."
"Aku tetap pada keputusanku."balas Jane.

"Terserah kamu saja, kamu memang keras kepala."

*

"Kenapa kamu memilihku?."tanya seseorang.
Ternyata, itu adalah Julian.
Jane menatap matanya dengan sedikit bibir yang tersenyum.

"Karena aku tertarik padamu, dan, sepertinya kamu tertarik juga padaku, ya."
"Aku tidak berpikir seperti itu."

"Kamu polos sekali, ya."
"Apapun yang mau kamu pikirkan tentang aku."

"Tapi, satu hal suatu saat kamu akan mencintaiku, Julian."ucap Jane dengan senyuman khasnya.
"Kamu berbeda dengan putri yang lain."
"Itulah yang membuatku istimewa."

Ini semua hanya intrik dari Jane.
Intriknya untuk menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ia akan membuat, kedua lelaki itu jatuh cinta padanya tanpa sadar
Kemudian, mereka akan saling merebutkan Jane dan akhirnya mereka akan saling menghancurkan.

'Ini akan menarik, aku bisa menghancurkan para lelaki.Dan, aku juga bisa menghancurkan hubungan mereka.'batin Jane.

UNUSUAL PRINCCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang