"Jane."ucap seseorang membuat Jane tersadar dari lamunannya.
Jane pun berbalik arah, ingin mencari siapa yang sedang berbicara dengannya selarang."Richard?".
"Hei"Richard mendekati Jane dan melemparkan sebuah senyuman manis.
"Ada apa?""Tak apa, hanya saja aku rindu dengan mu.Dan, raja pun telah memberiku izin untuk bertemu denganmu kapanpun."ucap Richard semakin mendekat dengan Jane.
"Aku tidak menyangka kamu datang sepagi ini, untukku"Jane memiringkan kepalanya dan tersenyum."Aku juga tidak menyangka seorang putri sudah bangun sepagi ini, pukul 3 pagi.Dan, kamu sudah berada di balkon kerajaan."
"Aku tidak bangun, tapi aku belum tertidur."Richard mendekatkan wajahnya pada Jane.
"Hei, apa kamu sedang ada masalah?"
"Hm, tidak.Aku tidak apa-apa.Lalu, ada yang mau kamu bicarakan?""Kamu pintar menebak, dan iya.Ada yang mau aku bicarakan."
"Bicaralah."
"Ini soal perjodohan dari Sang Raja, kenapa kamu memilih aku sekaligus adik bungsuku?.Ada apa denganmu?""Sudah kuduga kamu akan berbicara tentang ini.Jawabannya, ialah karena aku tertarik padamu."
"Lalu, Julian?"Jana tersenyum tipis.
Dan, memutar bola matanya ke arah lain.
Jane yang tak berbicara, membuat Richard gelisah."Ada apa, Jane?"
"Aku harap kamu tidak marah pada Julian saat aku bilang ini padamu.Dia memaksaku, dua hari lalu ia datang padaku.Dan, ia berkata kalau aku harus memilih nya kalau tidak ia akan bertindak macam-macam padaku"ucap Jane penuh kepalsuan.
"Apa?!"Richard mengepalkan tangannya erat.Jane menunduk dan melihat ke arah bawah.
Di bawah tundukannya itulah, terdapat sebuah senyuman seorang penipu."Dasar!, dari dulu Julian selalu saja ingin merebut milikku.Ia mengambil semua perhatian yang seharusnya kudapatkan dengan sikap sok baiknya.Dan, sekarang ia mau merebut wanita yang kucintai!"
Seketika, mata Jane menatap mata Julian dalam."Apa yang baru saja kau katakan, wanita yang kucintai?"
"Iya, Jane.Asal kau tau, aku sudah mencintaimu sedari dulu.Setiap pertemuan tahunan berbagai kerajaan aku selalu melirikmu dan memperhatikanmu.Tapi, sayang, mungkin cintaku hanya bertepuk sebelah tangan.""Tenang saja, cintamu tidak akan bertepuk sebelah tangan."Jane mengusap kemeja Richard.
"Aku akan membuat si bungsu itu jauh darimu, tak ada yang bisa mengalahkanku."
"Aku suka caramu"Jane tersenyum pada Richard.
Dan, dibalas oleh Richard.
"Apa aku boleh memelukmu?"tanya Jane.
"Tentu saja"Jane tersenyum menawan.'Satu langkah yang baik' batin Jane.
*
Saat Richard pulang, seseorang menarik gauj seorang Jane.
Jane pun menaikkan alisnya, siapa yang berani bersikap tak sopan dengannya.Emily (Yeri Red Velvet)
"Apa maksud kakak? Kenapa kakak berucap kalau Julian menemui kakak dua hari yang lalu dan mengucapkan itu?.Padahal, dua hari yang lalu Julian tidak kemari.Aku tau, kakak berbohong lagi kan."ucap Emily, salah satu saudari Jane.
"Kau-."
"Ya!, aku menguping pembicaraan kakak."
"Diam kau, tidak usah ikut campur urusanku!"
"Aku berkata seperti ini, karena aku menyukai Julian.Dan, kakak tak pantas untuk Julian."Bagai membangunkan singa yang sedang tertidur.
Jane tersulut emosi.
Ia mengambil peniti yang berada di bajunya.Dan, melemparkannya pada wajah mungil Emily.
"Ah!"teriak Emily
Kening Emily terluka karena peniti Jane.
Dan, darah mengalir dari keningnya.
Jane mendorong saudarinya itu ke dinding, kemudian ia mendekatinya dan menaruh tangannya pada dinding.
"Jangan berani kamu mengatakan soal ini, kalau tidak akibatnya akan lebih buruk dari yang kamu bayangkan!."Tak ada satupun orang yang bisa menghentikan rencana dari seorang Jane.
Bahkan, jika musuhnya adalah orang yang satu darah dengannya, ia tak segan untuk membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNUSUAL PRINCCES
FanfictionPutri angkuh, sombong, dan kekanak-kanakan dari Kerajaan Fitzgerald, Dwyne Jane. Putri yang cantik diluar, namun mempunyai sikap tak terduga saat dekat dengannya. Sementara itu, putra dari Kerajaan Hector, Ladomir Julian adalah seorang putra yang ba...