PART 5

37 10 3
                                    

"Aku dengar Julian akan datang hari ini."ucap Jane yang sedang menyantap sarapan nya.
"Iya."balas Blossom.

Blossom sekarang nampak betul seperti rakyat jelata.
Ia sudah memakai gaun tipis berwarna kelabu yang usang, dan ditambah lagi dengan ia sekarang yang makan di bawah meja Jane.
Ia duduk sama rata dengan kaki Jane.
Ini semua pinta Jane.
Blossom hanya mengelus dadanya.
Tak ada gunanya ia memberontak, jika memberontak, ia akan semakin sakit.

"Apa yang kau katakan? Hanya 'iya'?, tanpa 'putri'?.Dasar, tidak sopan!"Jane melempari Blossom minumannya beserta gelas kacanya pula.

"Ma-maaf putri, saya lalai."Blossom ketakutan, tubuhnya bergetar hebat.
"Jangan ulangi lagi!, sudah rakyat jelata tidak sopan lagi!.Jika, kau seperti ini walau kau asisten ku kau akan kupenggal hidup-hidup!."sekarang posisi Jane sangat dekat dengan Blossom.
Ia berkata beriringan dengan tangannya yang mencengkeram leher Blossom.
"Ba-baik,m-ma-maaf."Blossom tercekik.

"Sekarang, siapkan gaunku.Sekarang!."
Blossom berdiri, ia bergerak cepat.
Keringatnya terus keluar, tangannya bergetar, bola matanya selalu melirik ke segala penjuru.
Ia seperti di kejar oleh hantu.

*

Jane keluar dengan gaun merah merona, sapu tangan yang senada dengan gaunnya, rambut yang disanggul dengan hiasan kepala yang berbentuk kelopak mawar merah yang cantik.
Ia benar-benar memiliki kecantikan yang 'unreal'.
Andai saja, hatinya secantik wajahnya.

"Selamat pagi."ucap Jane pada Julian yang kini sedang berdiri di depan istana.
Jane mengembangkan senyum manisnya pada Julian.

"Pagi."balas Julian.
"Kenapa kamu tidak masuk?".
"Tak apa, kudengar raja sedang pergi."
"Kamu benar, ia ada kepentingan mendesak.Lalu, apa maksudmu datang kemari?"

"Raja berkata padaku, pernikahannya akan diadakan 3 bulan lagi.Dan, raja berkata aku dan kamu harus akrab."

Alih-alih fokus pada perkataan Julian, Jane justru sibuk menatap sebuah luka goresan yang berada di atas alis kiri Julian.

"Itu kenapa? Kamu mempunyai luka di atas alis kirimu."
"Tidak apa-apa, aku hanya ceroboh."
"Apa kamu berperang dengan kakak tertuamu?"
Julian menatap Jane lebih dalam.
"Jika, kamu tidak berbicara, aku anggap itu adalah 'iya'."

"Itu bukan masalah besar."ucap Julian.

'Richard, ia bertindak sesuai dengan apa yang aku mau' batin Jane.

"Hari ini, kamu ingin kemana?."
"Kamu membawa kendaraan."
"Iya, aku membawanya."

"Baiklah, kalau begitu, aku ingin ke-kerajaanmu."
Ucapan Jane membuat Julian tersentak.

"Ke-kerajaanku?"
"Iya, kamu tidak salah dengar."
"Aku ingin bertemu dengan keluargamu."

"Tapi, kedua orang tuaku sedang pergi jauh.Dan, baru akan kembali 2 bulan lagi."
"Tak apa, aku bertemu dengan para saudaramu saja."
"Baiklah, kalau itu, maumu."
"Terima kasih, Julian."Jane tersenyum.

'Asal kau tau Julian, keputusan mu untuk membawa ku ke-kerajaan mu adalah suatu kesalahan besar.Sesampainya di sana, aku akan membuat suatu masalah yang tidak akan kamu lupakan seumur hidup.'batin Jane.



UNUSUAL PRINCCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang