PART 17

30 7 2
                                    

08.00

Pagi ini kerajaan terlihat cukup ramai, tak seperti biasanya.
Hal itu dikarenakan ada pertemuaan antara dua kerajaan. Kerajaan Hector dan Kerajaan Delucia. Pertemuan dua kerajaan ini bukan karena pertemuan bisnis. Lalu?

Ini adalah pembahasan tentang perjodohan! Salah satu pangeran Kerajaan Hector yang bernama Alaric akan dijodohkan dengan Princess Ivory dari Delucia.

Alaric dan Ivory sudah mengenal sejak mereka kecil. Jadi, perjodohan mereka dapat berjalan tanpa rasa keberatan dari pihak manapun. Dan, mungkin saja Alaric dan Ivory sudah saling menaruh perasaan.

Karena ini adalah pertemuan dua kerajaan, maka Julian dan Jane ikut serta dalam pertemuan ini. Mereka juga penasaran dengan wajah yang akan mendampingi seorang Alaric yang terkenal begitu dingin dan terkesan cuek.

Raja memulai pertemuan kerajaan pada pagi hari ini. Dan, memberi senyum terbaiknya pada Delucia.
"Selamat pagi," sapa Raja.
"Pagi."

"Baiklah, karena kedua kerajaan sudah saling mengenal sebelumnya, jadi saya kira. Kita dapat langsung membicarakan pasal tanggal pernikahan, bukan?" Tanya Raja disertai tertawa kecil.
"Alaric, bagaimana? Kamu sudah tidak sabar bukan?" Raja tersenyum menggoda.

"Alaric serahkan pada ayah saja."
"Baiklah, Putri Ivory juga sudah siap, bukan?"
"I.. iya Raja." Jawab Ivory dengan sedikit terbata.

" Jawab Ivory dengan sedikit terbata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ivory, Princess of Delucia.

Lalu, pembicaraan pun dilanjut dengan penentuan tanggal untuk pernikahan Aleric dan Ivory.
"Lalu, untuk Putri Isyana apakah sudah berencana untuk menikah juga? Mengingat usia anda lebih dewasa dibandingkan Ivory bukan?" Tanya Raja.

"Lalu, untuk Putri Isyana apakah sudah berencana untuk menikah juga? Mengingat usia anda lebih dewasa dibandingkan Ivory bukan?" Tanya Raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isyana.

Isyana cukup terkejut dengan ucapan Raja yang cukup mendadak itu.
"Belum.. Raja" jawab Isyana terus terang.
"Lalu, apakah mau saya carikan dari salah satu putra saya yang lain?" tanya Raja disertai gelak tawa.

"Hm, didepan saya ini, apakah Pangeran ini bisa menjadi suami saya?" tanya Isyana. Seisi ruangan menjadi bungkam dan terkesan canggung dengan ucapan Isyana yang baru saja dilontarkan.

"Maksud anda, Julian?"
"Oh, namanya Julian. Iya, Raja.."

Julian memasang wajah datar. Dibenaknya, Putri Isyana adalah seorang yang lancang. Jika ia bukan seorang Pangeran yang harus menjaga tindak-tanduknya, mungkin ia akan menegur Isyana saat ini.

Sementara itu, Jane hanya memasang mata kucingnya. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh istri dari seorang Julian itu.

"Maaf. Julian sudah menikah. Wanita yang ada disampingnya adalah istrinya." tegas Raja.
"Ah, begitu. Maaf." ucap Isyana dengan datar.
Raja menaruh rasa tak suka pada seorang Isyana. Ia tak akan menyangka akan bertemu seorang putri kerajaan ternama yang tak tahu cara berperilaku.

Tak lama dari itu, pertemuan kerajaan pun usai.
"Jane, ayo kita ke taman," ajak Julian.
"Hm, untuk apa?" tanya Jane bingung.

"Aku.. ingin membicarakan sesuatu.."
"Tentang? Untuk yang tadi, lupakan saja Julian. Aku tidak merasa apa-apa." ungkap Jane.
"Maafkan aku, seharusnya aku menegur wanita itu tadi,"
"Untuk apa minta maaf? Hei, itu bukan salahmu Julian.."

"Mukamu seram tadi." ucap Julian membuat Jane menaikkan salah satu ujung alisnya.
"Apaa?" Jane merasa kesal, ia tak suka dibilang memiliki tampang seram!
"Tuh kan, mukamu musam lagii~" goda Julian.

"Kauu.. mulai suka menggoda yaa!" Jane menggembungkan pipinyaa.
Julian merasa Jane semakin imut dan cantik. Ia tak bisa melepas pandangannya dari seorang Jane.
Julian mengecup pipi Jane cepat.

"Kamu imut sekali." ucap Julian.
Pipi seorang Jane merah merona seperti buah persik.

----

Jane, kini ia sedang dirias oleh seorang pelayannya. Ia akan pergi untuk bertemu dengan para sahabatnya. Ia merasa gembira dan tak sabar, karena sudah cukup lama sejak mereka berjumpa yang terakhir kali.

"Jihan, tumben sekali engkau meriasku! Biasanya kan kau mengurusi rumput dan bunga liar di kebun." ucap Jane savage seperti biasanya.
"Ah, iya.. ada seorang anak yang menggantikanku Putri.."

"Seorang anak menjadi pelayan?" Jane heran.
"Iya, dia adalah putri semata wayang dari pelayan disini. Karena ibunya hari ini sakit, jadi dia yang menggantikannya.."
"Siapa nama pelayan itu?"
"Odette, Putri.."
Kedua bola mata Jane terbuka lebar. Nama itu lagi yang didengar seorang Jane.

'Apa? Jadi, Odette telah memiliki anak? Lalu, mengapa ia mendekati ayah dan menggoda ayah sedangkan ia sudah memiliki keluarga?!" gumam Jane.
"Jadi, si Odette itu sudah punya anak?"
"Iya, Putri.. dia sudah menikah lalu bercerai saat anaknya 2 tahun. Seharusnya ia sudah menjadi ratu sekarang, tapi, ia malah diusir oleh seorang raja dari kerajaan lain dan sekarang bekerja untuk kerajaan ini." ungkap Jihan.

Jane sudah mengetahui dengan pasti siapa "raja" yang dimaksud. Itu adalah ayahnya sendiri. Namun, satu hal lagi yang Jane baru ketahui. Bahwa ayahnya mengusir Odette. Jane bingung, karena yang Jane ingat ayahnya sangat mencintai pelakor itu sampai menelantarkan ibunya.

Informasi dari Jihan sungguh membantu Jane untuk menusuk seorang Odette, tetapi, Jane sekarang justru berpikir bahwa banyak hal tentang Odette yang belum ia ketahui dan harus ia dapatkan.

Haii, aku up lagii ☺️ akhirnya urusan sekull selesai jugaa~~
Semogaa aku bisa rajin up yaa!! Makasii banyak buat yang udah dukung dari awal dan stayy terus  yaa sampai ending nantii! 🥺🥰

UNUSUAL PRINCCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang