Happy Reading!
Denoument - chapter oneFajri menatap layar laptopnya dengan raut lelah, sesekali cowok itu menghela napas pasrah. Sudah hampir sejam ia cuma scroll-scroll google demi mencari kos putra yang harganya pas di kantong, tapi yang ia temui harganya melangit semua, sekalinya ketemu yang murah dan lokasi strategis, malah penuh.
"Hm, gimana, ya? apa gue pilih kost yang ini aja? tapi tabungan gue nipis ntar."
"Nggak dulu, ah. Sayang duit."
Cowok itu menyambar jus jeruk di atas nakas, minum beberapa teguk supaya enggak ngantuk banget, karena sekarang sudah jam sembilan malam.
Ting! Ting! Ting!
Fajri keselek air jeruk.
"Uhuk! Uhuk! Apaan, sih? Bunyi notifnya ngagetin banget!" gerutunya ketika mendengar notifikasi beruntun dari ponselnya.
Ia kemudian memeriksa pesan apa yang baru saja masuk, tumben sekali hampir dini hari begini ada notif, padahal biasanya room chat Fajri sepi.
"Fiki? Ngapain dia nge-chat gue?" gumam Fajri heran, dengan segera Fajri membalas pesan dari Fiki.
Fikiiii
Ji, lo lagi nyari kos kan?
Di tempat gue aja mau nggak?Fikiiii
Kebetulan di sini lagi ada kamar kosong, Ji.
Gue juga butuh temen di sini, lo mau, ya? Please Ji.
Di sini nyeremin.Fajri mengernyit kala membaca pesan terakhir dari Fiki.
Anda
Nyeremin gimana maksud lo?Fikiiii
Ya gitu, nyeremin intinya!
Kalau lo penasaran, lo coba aja dateng ke sini.Fikiiii
Gue tunggu kehadiran lo di sini, Ji.Anda
Yaudah nanti gue ke Jakarta, tinggal di tempat kos loFikiiii
Okee siap Ji, gue tunggu lho!Setelahnya Fajri segera menyimpan handphone nya lagi di sebelahnya.
"Aji ke Jakarta juga untuk nyari keberadaan Ayah. Setelah Bunda meninggal Ayah gapernah lagi datengin Aji, tengokin Aji, bahkan nelfon Aji sekalipun itu." ujar Fajri bergumam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denoument - UN1TY
FanfictionCollab project by @kacangtega x @zweeits. "Ini kosan atau rumah sakit jiwa, sih?" *** Tak di sangka ternyata pindah mengekos di Jakarta bukan solusi yang tepat, malah semakin membuatnya terjerumus ke dalam permasalahan yang harusnya tidak di sangkut...