008 : Siapa Theresa?

345 91 34
                                    

Happy Reading!
Denoument -

Happy Reading!Denoument -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah selesai dari kamar Gilang tadi ia memilih untuk pergi ke kamarnya, ya walaupun sebenarnya tadi ia belum berhasil minta maaf sama Gilang, sih. Malah nguping dan dapet informasi yang bikin pusing tujuh keliling!

Ditatapnya kamarnya yang bernuansa putih tulang itu dengan tatapan kosong. Kata Ricky di kamar ini Theresa mati. Tapi ... kenapa sama sekali tak ada petunjuk atau jejak kematian Theresa di kamar ini? Aneh.

Matanya seketika memicing kala melihat sebuah koran yang terletak di laci nakasnya. Tadinya sih niat mau ngambil charger, tapi ia lupa kalau charger punya dia rusak. Di gigitin tikus kemarin, nggak-nggak chargernya putus karna di bawa tidur ampe kabelnya melilit jadi putus deh.

Lalu tangannya mulai mengambil koran itu. Tertampang foto wanita yang di perlihatkan oleh Ricky tadi padanya, iya, itu Theresa! Betul. Theresa.

"Kasus itu? Jadi Theresa mati karna-" Ia tak melanjutkan ucapannya, tak sanggup dengan kejadian beberapa tahun lalu itu yang memakan dua korban.

Ia bergidik ngeri membayangkan kejadian beberapa tahun lalu itu, ia segera menaruh koran itu di laci nakasnya. Membiarkan koran itu ada di tempat semula.

Lalu kaki-kaki jenjangnya kini mulai berjalan menuruni anak tangga, hendak menghampiri kamar Fenly yang terletak di bawah.

Saat tiba di bawah ia segera mengetuk-ngetuk pintu kamar Fenly sembari berseru, "Fenly, pinjem charger-an dong!"

Tak ada jawaban dari dalam membuat Fajri menghela napas. "FENLY YANG GANTENG, TUKANG SALTING, PINJEM CHARGER!"

"FENLY-FENLY MAIN YUKK!"

"FENLY AYOK MAIN!"

"EKADNTA FENLY CAKRAWALA YANG GANTENG, TUKANG SALTING, KALAU NGELAWAK GARING BUKAIN! GUE MAU PINJEM CHARGER!"

Kriet!

Pintu dibuka, menampakan Fenly yang sudah menatap tajam Fajri.

"Ganggu, ya? Sorry hehe, biasa, mau pinjem charger," ujarnya tanpa dosa.

"Lo pikir lo teriak-teriak kayak tadi nggak ganggu?" balas Fenly ketus.

"Hehe, maap-maap. Boleh, kan? Sekalian juga ada yang mau di omongin, Fen,"

Fenly menganggukan kepala, lalu menyuruh Fajri masuk ke dalam. Fajri segera duduk di tepi kasur Fenly. Sementara Fenly tengah mencari charger dan setelah ketemu ia segera memberikannya pada Fajri. Lalu ia menatap dengan bingung, "Ngomongin apa?" tanyanya.

"Ah, masa lo nggak bisa baca pikiran gue, sih?"

Fenly terkekeh, lalu ikut duduk di sebelah Fajri. "Gue tahu. Lo pasti mau tanya siapa Theresa, kan?"

Denoument - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang