I Call This Four

225 45 0
                                    

⚠︎ Cerita ini mengandung bahasa kasar dan vulgar. Diharapkan kebijaksanaan dalam membaca cerita ini.

Klik ☆ and don't forget about the comment

Happy reading ( ˘ ³˘)♥︎✌︎

***

Vincent memacu Lamborghini Gallardo yang dikendarainya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan ramai kota Vegas yang tidak pernah tidur dan dipenuhi deretan kasino terang-benderang disisi kiri-kanan jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vincent memacu Lamborghini Gallardo yang dikendarainya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan ramai kota Vegas yang tidak pernah tidur dan dipenuhi deretan kasino terang-benderang disisi kiri-kanan jalan.

Mereka baru saja sampai lima menit lalu, setelah hampir tiga jam perjalanan menggunakan jet pribadinya yang berhenti di salah satu bandar pribadi milik keluarga Lionel.

Diikuti rombongan lima mobil Van di belakang—satu Van berisi anak buahnya dan empat Van lainnya berisi anak buah Cerberus yang dialih pimpin olehnya atas mandat Andreas Lionel.

"Biarkan anak buah kita dan Cerberus yang mengurus bagian depan, Jer. Kita urus bagian belakang. Joseph, hubungi Ryann dan tanyakan dimana posisinya." kata Vincent, dari kejauhan sudah nampak dia dapati mobil-mobil anak buah Lucifer yang berjaga-jaga disekitar wilayah grandmax Casino.

Jeremy mengangguk dan dia berbicara dengan earpiece yang menempel di telinganya. "Kalian dengar itu anak-anak? Bantu Cerberus dan habisi Lucifer, jika Lucifer menolak tembak saja. Polisi tidak akan berani melerai kalian."

Sayup-sayup terdengar balasan dari anak buahnya yang membuat Jeremy terkekeh kecil. "Jika ada yang terluka, gaji kalian dipotong. Ingat itu. Asuransi kesehatan kalian mahal."

"Dasar gila," sahut Clive sembari menggeleng saat mendengar ucapan temannya itu. Jeremy sendiri semakin terbahak dan kemudian berhenti saat penggilan Joseph tersambung.

"Halo, kau sudah sampai, Hellion?"

"Sedikit lagi. Dimana posisimu, Ryann?"

"Didekat aula utama, kami dipisahkan dari Andreas yang dibawa ke salah satu ruang privat. Cepatlah, Joe, situasi mulai genting.  Kami mungkin dapat menyelesaikan hal ini sendiri tetapi tidak dengan para wanita cantik disini."

"Bajingan," Clive menyeletuk menanggapi, Ryann sontak tertawa terbahak.

Vincent mengambil alih ponsel Joseph yang terulur ditengah mereka. "Dengarlah, Eddington. Mundur, jaga posisi bagian belakang, dalam lima menit kami akan masuk dari situ."

"Baiklah, Vin." kata Ryann sebelum panggilan itu diputus oleh pria itu. Vincent mengembalikan ponsel kembali pada Joseph, saat mobil yang dikendarai berbelok ke kanan menuju sisi lain jalan, meninggalkan kelima mobil yang mengikuti mereka tetap melaju lurus.

Lamborghini Gallardo hitam itu berhenti di lorong sempit, tak jauh dari bangunan Grandmax Casino berada. Berempat mereka menyusuri lorong jalan yang sudah sepi karena situasi genting didalam kasino, mengakibatkan gedung-gedung lain yang berada didekatnya memilih tutup lebih dahulu untuk menghindari dampak pertempuran antara dua kelompok underground yang menguasai Vegas malam ini.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang