S L O W U P D A T E
Minerva itulah kelompok yang dicari-cari Dispater, kelompok misterius yang hilang selama hampir lima belas tahun lamanya. Dan kemudian tiba-tiba muncul setelah meninggalkan jejak kecil di komputer utama Dispater.
Akankah Dispat...
⚠︎ Cerita ini mengandung bahasa kasar dan vulgar. Diharapkan kebijaksanaan dalam membaca cerita ini.
Klik ☆ and don't forget about the comment
Happy reading ( ˘ ³˘)♥︎✌︎
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Honolulu, Hawaii. 16:24 PM.
Tidak ada yang namanya susah dalam kamus seorang Ollie—panggil saja dia begitu. Itu semua mudah—termasuk saat ini dirinya meng-hack sebuah komputer yang ada di salah satu perpustakaan terbuka di Hawaii. Untuk menyusupi ke salah satu komputer lain sebagai misinya.
"Code green. I'm in." katanya setelah dia berhasil masuk kedalam sistem yang diincarnya.
"Bagus, Ollie. Sekarang lakukan dan jangan sampai meninggalkan jejak kecuali seperti yang suruh." sahut suara itu yang terhubung dengan earpiece yang menempel di telinganya.
Ollie terkekeh. "Kau kira aku siapa, Ad? Aku bukan anak kemarin sore yang baru menyentuh komputer."
Suara diseberang tertawa. "Ya-ya, lakukan yang kau mau. Kau punya waktu satu menit untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya. Dan tersisa empat puluh detik lagi, cantik."
"Oh gosh, Addie. Ini akan selesai dalam lima detik. Dan sudah kirimkan padamu." Kemudian tiba-tiba Ollie menjerit kecil. "Oh, shit! Mereka sepertinya tau." katanya dengan bisikan rendah. Namun bukannya merasa panik karena ketahuan Ollie malah menyeringai kecil sembari tertawa. Adrenalin-nya merasa tertantang.
'Boleh juga mereka', batin Ollie.
"Lakukan dengan cepat, Ollie. Aku hanya bisa memback-up mu selama setengah menit." kata Addie.
"Tenang saja, Addie. Program mereka bukan apa-apa." mata Ollie tidak lepas dari layar monitor yang kini menampilkan deretan bahasa pemrograman yang silih berganti, sementara jarinya menari dengan cepat di atas keyboard.
Situasi di perpustakaan sekarang sedang ramai dan dipenuhi oleh pengunjung, sehingga Ollie tidak perlu takut ada orang yang terganggu dengan jeritan kecilnya tadi. Suara hiruk-pikuk rendah meredam percakapannya dengan sosok yang terpisah benua dengannya.
Sangat beresiko sebenarnya, apa yang dilakukannya saat ini—di perpustakaan terbuka, di siang hari, dan ditengah ramainya pengunjung yang memadati kini. Namun, dia tidak perlu takut karena dia duduk disudut ruangan membelakangi tembok kokoh dan berada di titik buta CCTV serta ada orang yang memergokinya.
Sepersekian sekon kemudian Ollie menarik senyum tipis. "Berhasil. Tinggal mengirim hadiahnya."
"Jangan aneh-aneh, tinggalkan yang disuruh saja."
"Tidak seru kalau begitu. Kita sudah menunggu lama sekali dan tenang saja ini hadiah kecil, jika mereka berhasil mengetahuinya berarti mereka adalah kelompok yang kuakui kehebatannya." sahut Ollie, tangannya kembali berkutat sibuk.