I Call This Seven

195 33 0
                                    

⚠︎ Cerita ini mengandung bahasa kasar dan vulgar. Diharapkan kebijaksanaan dalam membaca cerita ini.

Klik ☆ and don't forget about the comment

Happy reading ( ˘ ³˘)♥︎✌︎

***

Greystone Skyscraper Building, New York, USA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Greystone Skyscraper Building, New York, USA. 09:10 AM.

"Terlalu sibuk untuk mengalihkan pandangan mu, Adikku?"

Vincent sontak mengangkat kepalanya dari tumpukan berkas setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Dan menemukan sesosok pria berambut cepak tersenyum hangat yang kini mendekat kearahnya.

"Seperti yang kau lihat, Tuan Mikhael Adams." sahut Vincent yang membuat sang empu tertawa renyah dan Vincent memanfaatkan hal itu untuk berdiri, melintasi meja kerjanya dan mendekat kearah sofa hitam, tempat dimana Mikhael Greystone Adams—kakaknya—itu duduk.

"Well, ada apa gerangan hingga kau menginjakkan kaki di kantorku, Kak?" tanya Vincent begitu dia mendudukkan diri dihadapan Mikhael.

"Tidak bolehkah mengunjungi adikku di kantornya sendiri?" Mikhael balik melemparkan pertanyaan dan Vincent mengangkat bahu.

"Tidak ada yang melarang, aku hanya bertanya," balas Vincent. "Jadi, apa yang membawamu kesini, Kak? Bukankah seharusnya kau sudah di Paris saat ini?"

"Seharusnya, tetapi karena pria yang merajuk saat meninggalkan rumah tempo hari membuatku tidak bisa memberikannya." Dahi Vincent berkerut bingung sementara Mikhael meraih sesuatu dibalik saku jasnya yang dia lepas. "Datanglah," katanya, tangannya mengulurkan sesuatu—amplop kecil berwarna keemasan—dan Vincent meraihnya.

"Undangan hari peringatan pernikahan kami," lanjutnya lalu mengangkat bahu, "setidaknya hanya itu yang bisa kulakukan untuk membantu, mengalihkan perhatian mom dengan melibatkannya di acara kami. Serta memberikan banyak waktu untuk kau membawa wanita pilihanmu kehadapan mom."

"Jadi, kau bisa datang 'kan? Aku juga mengundang kawan-kawan mu untuk datang."

Vincent menatap Mikhael. "Well, Sebenarnya aku tidak perduli dengan perjodohan itu. Karena pasti aku akan menolaknya."

"Cih, jangan sombong. Paling kau yang akan ditolak oleh wanita itu." desis Mikhael dan membuat adiknya itu tergelak.

"Kau bicara apa? Aku tidak pernah ditolak oleh wanita!"

"Oh, yeah?" sahut Mikhael, "Bagaimana jika kita bertaruh?" tawa Vincent sontak berhenti. "Aku akan menyerahkan Charles senapan milik kakek untukmu bila aku kalah, kau menginginkan itu, kan?"

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang