I Call This Five

239 41 5
                                    

⚠︎ Cerita ini mengandung bahasa kasar dan vulgar. Diharapkan kebijaksanaan dalam membaca cerita ini.

Klik ☆ and don't forget about the comment

Happy reading ( ˘ ³˘)♥︎✌︎

***

Itu benar! Tidak salah lagi—bahwa kedua wanita itu adalah mereka yang dicari-cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu benar! Tidak salah lagi—bahwa kedua wanita itu adalah mereka yang dicari-cari.

Clive baru saja berniat untuk mengejar dua orang wanita yang sudah berlari jauh kedalam salah satu lorong dan menjadi objek perhatian seluruh orang di sana—yang menganggap tindakan dua wanita itu konyol ditengah situasi sekarang, untung saja mereka tidak kena tembak.

Namun tiba-tiba saja tangannya ditarik saat akan berdiri, kedua wanita itupun hilang dari pandangannya kemudian dia menoleh dan mendapati Joseph disebelahnya kini.

"Mau kemana?" tanya Joseph. "Menyusul kedua wanita itu? Biarkan saja, paling mereka sudah menyesali tindakan konyol mereka. Berdoa saja barangkali tidak mati."

Clive diam bersiap untuk menyanggah sebelum Joseph menariknya untuk berdiri dan berjalan kearah lorong yang berseberangan dari lorong dua wanita tadi.

"Ayo, kita jumpai Daniel. Ada pertempuran panas di atas, Andreas sedang bertarung dengan Piere. Dia baru saja menghubungiku tadi."

"Bagaimana dengan Ryann dan Hilbert?" celetuk Jeremy. Pria itu datang dari sisi jalan bersama Vincent.

"Biarkan saja, kau tidak liat? Mereka sedang berakting sebagai superhero." sahut Vincent. "Mungkin setelah ini mereka akan membawa banyak wanita keatas ranjang mereka."

Jeremy tertawa kecil. "Brengsek kau, Greystone."

"Siapa tau bukan?" jawab Vincent sambil mengangkat bahu.

"Lalu, kenapa kau tidak ambil satu dan membawanya kehadapan ibumu?" usul Joseph.

Jeremy sontak cekikikan. "Betul sekali, padahal kalau dipikir-pikir situasi mu yang lebih mendesak, Bung."

"Sayang sekali, para wanita itu bukan seleraku." balas Vincent enteng.

"Sialan!" umpatan Joseph disambut senyuman miring oleh Vincent.

Jeremy mendengus. "Ya, baiklah. Selera Vincentius Greystone memang tinggi, sangat tinggi, barangkali sampai ada yang bisa mengalahkan Mam Clara."

"Ide bagus, Weasley! Jika ada aku tidak sungkan untuk menerimanya, menikahinya sekalipun." jawab Vincent.

"Hei-hei sebentar," Clive tiba-tiba berhenti melangkah, membuat Vincent, Jeremy dan Joseph yang menarik tangannya sontak berbalik arah menatapnya.

"Kenapa, Clive?" tanya Vincent.

Clive menggeleng. "Tidak, hanya saja ada yang perlu ku pastikan. Kalian bisa pergi terlebih dahulu, aku akan menyusul."

"Tentang wanita tadi?" selidik Joseph tepat.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang