I Call This One

456 58 3
                                    

⚠︎ Cerita ini mengandung bahasa kasar dan vulgar. Diharapkan kebijaksanaan dalam membaca cerita ini.

Klik ☆ and don't forget about the comment

Happy reading ( ˘ ³˘)♥︎✌︎

***

"Sekali tidak tetap tidak, Ma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali tidak tetap tidak, Ma." Suara Vincentius Greystone menggelegar memenuhi mansion Greystone yang terlihat lenggang.

"Coba kau temui dia dahulu saja, Vin. Temui dan nilailah dia sendiri, baru setelah itu kau memberikan alasan yang lebih logis dari pada putusan sepihak mu itu, Nak. Jika kau tidak suka mom tidak akan memaksa." sahut Clara, wanita paruh baya yang merupakan ibu kandung Vincent mengiris steak daging dombanya dengan elegan. Seakan hardikan putranya tadi hanyalah rengekan kecil.

"Dan aku tidak suka sekarang. Lalu, apa bedanya?"

"Tentu saja berbeda. Kau belum menemuinya."

"Ma, jangan keras kepala."

"Oh, aku tidak." ucap Clara. "Aku hanya menjalankan mandat papa. Kakek mu ingin kau bertemu dengannya, dan mencoba menilainya sebagai calon istrimu."

"Aku bisa mencari calon istriku sendiri, Ma." tukas Vincent.

"Benarkah?" Clara menyahut pura-pura terkejut. Lantas menoleh dan menemui wajah putranya yang padam karena amarah, Clara tersenyum lembut. "Kalau begitu bawa wanita calon istrimu itu dalam tiga hari. Jika tidak, pergi dan temui wanita pilihan kakek mu."

"Ma!" seru Vincent.

"Itu final dan tidak dapat diubah, Vincentius Greystone. Atau kau ingin menemui Mama di Dojo nanti? Kita lihat kau atau aku yang dapat mempertahankan keras kepala kita sampai berapa lama."

Seketika ruang makan yang dipenuhi lima orang berbeda generasi itu menjadi hening. Sontak kaku setelah mendengar ucapan Nyonya besar Greystone, bahkan Sang Kepala Keluarga, Anthony Greystone hanya bisa menelan ludah sarat saat mendengar kata-kata istrinya itu.

Mendapati tatapan nelangsa putra keduanya, Anthony menggeleng kecil. "Jangan lihat aku, Nak. Turut dan ikuti saja apapun perkataan ibumu, aku tidak bisa merubahnya."

"Aku tidak ingin ikut campur, Kak." kata Kimberley Greystone, begitu tanpa sengaja beradu pandang dengan kakaknya. Si Bungsu Greystone langsung bangkit dari duduknya. "Aku sudah selesai makan, terima kasih atas makanannya." lalu pergi.

Dan saat tatapan Vincent jatuh pada sosok Mikhael Greystone, kakaknya itu sontak membuang mukanya seakan menganggap tak kasat mata keberadaan adiknya itu.

"Tidak akan ada yang memihak mu disini, Nak. Jadi, ikut dan turuti saja." provokasi dari Sang Nyonya Besar membuat Vincent mengatupkan mulutnya bungkam, salah jika dia membalas bisa-bisa tanpa kata dia diseret ibunya ke Dojo yang ada dihalaman belakang sekarang.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang