S L O W U P D A T E
Minerva itulah kelompok yang dicari-cari Dispater, kelompok misterius yang hilang selama hampir lima belas tahun lamanya. Dan kemudian tiba-tiba muncul setelah meninggalkan jejak kecil di komputer utama Dispater.
Akankah Dispat...
⚠︎ Cerita ini mengandung bahasa kasar dan vulgar. Diharapkan kebijaksanaan dalam membaca cerita ini.
Klik ☆ and don't forget about the comment
Happy reading ( ˘ ³˘)♥︎✌︎
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cely mendorong pintu darurat yang berat dengan susah payah dan mendapati sisi lapang rooftop yang kosong tanpa ada tanda-tanda keberadaan kendaraan terbang berbentuk capung di sana, selain sesosok wanita yang cengar-cengir lebar duduk diantara pembatas atap.
"Dimana helikopternya?" tanya Cely kemudian sembari mengerut kening dia mendekat.
Katy, wanita itu melompat turun. "Tidak ada," katanya.
"Lantas, kita pergi dengan apa? Terbang, begitu?"
"Kecuali kau punya sayap untuk itu, Kak."
Cely memegang kepalanya gusar. "Oh, ini gila." serunya. "Katanya Addie mengirimkan helikopter kesini!?"
"Dan memberitahu semua orang bahwa kita ada disini? Tidak mungkin." sahut Katy, dia mendekat dan segera melilitkan tali disekitar perut Cely sebelum wanita itu menyadarinya. "Kak Addie mengirimkannya, tapi bukan disini, tapi—," tangan kirinya terangkat dan menunjuk jauh ke salah satu gedung pencakar langit. "Kau lihat gedung yang tinggi itu, disitulah Kak Addie mengirimkan helikopternya. Dan sebelum itu kita harus melompati gedung-gedung cantik ini terlebih dahulu."
"Welcome to my playground, Kak." lanjutnya menambahkan sembari tersenyum lebar.
"Ya Tuhan, bisa gila aku. Lepaskan aku, Kat. Aku akan kembali saja."
"Kak, believe me. Kau akan menyukainya."
"Menyukai hal yang membunuhku secara cepat maksudmu?!" Cely melotot lebar, suara teriakannya melengking mengalahkan suara malam yang berhembus sayup-sayup. "Lepaskan, aku tidak ingin bertaruh nyawa di atas seutas tali sialan ini."
Ketinggian dan Cely itu memang tidak akan bisa disatukan. Sebisa mungkin Cely menghindari hal yang berhubungan dengan ketinggian. Karena wanita itu membencinya, bukan berarti Cely mengidap phobia. Tidak, dirinya hanya takut saja—sangat takut barangkali. Maklum saja dia pernah dilempar dari ketinggian lima ribu kaki secara tidak sengaja oleh Nine, patutnya dia merasa trauma.
Katy menggeleng kecil. "Maaf, tapi tidak ada cara lain dan kita tidak punya waktu lagi. Jadi, diam dan tutup saja matamu jika kau takut. Ini akan selesai dalam hitungan detik."
"Katy!" seru Cely lagi.
Namun yang diteriaki berusaha tidak menggubris dan malah memfokuskan diri mengikatkan simpul pada besi yang tampaknya kuat. Tidak berselang lama Nine datang, Cely sontak heboh meminta dilepaskan.
"Lebih baik kau membantuku melemparnya dari sini, Kak." kata Katy begitu Nine mendekat.