Sebelum baca mending vote dulu biar sama-sama enak yekann🥱
Selamat membacaaaa
Teteteteetttt 🛵🛵🛵•
•
•Semalaman Ana uring-uringan ia tidak bisa tertidur memikirkan lelaki yang dengan kurang ajar nya selalu memenuhi kepala nya.
Ana jadi bertanya-tanya bagaimana perasaannya pada Biru, terkadang ia benar-benar lelah tapi terkadang rasa rindu juga sering menyelinap masuk di hatinya ketika lama tak berjumpa lelaki itu. Ia pikir selama ini ia sudah bisa melupakan lelaki itu, tapi kenyataannya ia belum bisa benar-benar melupakan, ia hanya menjeda. Menjeda perasaan nya yang sudah terlanjur terlalu dalam.
* * *
Minggu pagi yang membosankan. Itu yang dipikirkan oleh Ana sekarang. Mama dan papa nya belum pulang dari luar kota. Rumah terasa sangat sepi. Ana mendesah pelan menatap jam yang terus bergerak. Sekarang sudah pukul sembilan dan Ana belum mandi. Terlalu malas rasanya untuk beranjak dari sofa yang sedang ia tiduri sekarang.
Dengan malas Ana menggulirkan badannya hingga jatuh ke karpet bulu.
"Aduh," gadis itu mengusap bokong nya yang terasa sakit menghantam lantai walau terhalang karpet.
Ana rebahan di karpet dengan bibir mencebik sebal. Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Ana bangkit dari tidurnya lalu berjalan malas menuju kamar mandi, seperti nya ia akan bersepeda sebentar pagi ini.
Tak butuh waktu lama Ana sudah siap dengan kaos putih polos dan celana training hitam serta sepatu kets putih. Rambut nya yang sebahu ia kuncir kuda. Sudah siap, waktunya bersepeda!
Ana berjalan ke depan ternyata sudah ada mang Udin yang sedang mencuci mobil disana.
"Mang, hari ini Ana mau sepedahan, ga jauh kok cuma deket-deket sini aja."
"Iya, tapi jangan jauh jauh non nanti non malah nyasar lagi."
Ana terkekeh kecil, memang ia anak kecil apa yang suka nyasar?
"Haha siap mang, ga jauh kok. Yaudah Ana berangkat ya, assalamualaikum."
"Iya non, waalaikumsalam hati-hati ya!"
Ana mengayuh sepedanya dengan santai, sembari mendengarkan lagu lewat earphone. Ana bergumam kecil ikut menyanyi bersama Last child yang menyanyikan lagu berjudul 'duka'. Lagu yang mungkin sangat tepat dengan keadaan Ana sekarang.
Kau hancurkan diriku saat engkau pergi
Setelah kau patahkan sayap ini
Hingga ku takkan bisa tuk terbang tinggi lagi,
Dan mencari bintang yang dapat menggantikan mu..
Ah rasanya Ana ingin berteriak sekarang. Apa sih sebenarnya yang ia inginkan? Kenapa ia kesal, padahal ia yang mendorong Biru untuk pergi menjauh darinya.
Sudahlah hari ini ia ingin bebas tanpa memikirkan laki-laki itu. Ana berhenti sebentar lalu mengganti lagu itu dengan lagu yang lebih baik, dalam artian tak mengandung lirik yang dapat membuat ia kembali mengingat lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit [On Going]
Ficção AdolescenteIni tentang seorang gadis bernama Adinda Reani Wijaya, anak yg tidak diinginkan. Kehadirannya tidak lebih dari seorang 'pembawa sial'. Highest Rank ✨ Rank 4 #Rea (11 September 2021) Rank 2 #Fakesmile (17 Juli 2021) Rank 2 #Sad (29 Agustus 2021) Rank...