Ara menggeliat di kasurnya, gadis itu membuka matanya menatap sekelilingnya. Ara tersadar jika ia ada di kamarnya padahal ia sangat ingat ia tertidur di sofa. Mungkin Reza lah yang memindahkannya di kasur, pikir Ara.
Kesadarannya kembali, Ara tiba-tiba bangkit dari tidurnya. Pikirannya kali ini tertuju pada cowok yang mengantarnya pulang. Ara mengikat rambutnya asal kemudian keluar dari kamarnya.
Ara mencari keberadaan Reza namun Ara tidak menemukannya. Ara kembali ke kamarnya dan berniat untuk tidur kembali. Padahal dia sudah tertidur 3 jam namun ia ingin tidur kembali.
Sebelum naik ke kasurnya, tatapannya beralih menatap secarik kertas yang ada di meja belajarnya. Ara mengambilnya dan membacanya.
Maaf gue balik tanpa sepengetahuan lo. Gue udah masak, makanannya ada di meja makan. Lo makan itu, jangan makan cemilan lo itu.
Perlahan bibir Ara mengulas senyum, ia kembali menyimpan kertas itu dan keluar dari kamarnya. Ara merasa ada yang berbeda, tatapannya menyapu seluruh ruangan. Dimana baju-bajunya yang berserakan itu. Ia seketika tersadar, apartemennya menjadi bersih.
Ara kembali masuk ke kamarnya, dan benar dugaannya kamarnya juga menjadi bersih. Setelah memeriksa kamarnya, ia keluar dan menuju ruang makan. Ara melihat makanan yang menggugah selera tertera rapi di meja makan. Tanpa menunggu lama, Ara mencuci tangannya dan mulai menyantap makanan itu.
Setelah makan, Ara kembali ke kamarnya dan sesekali menjilat eskrim yang ada ditangan kanannya. Ara mengambil ponselnya di meja makan dan duduk di kasurnya.
To : 0852xxxx9991
Jemput gue besok.
AraSaat Reza izin ke dapurnya tadi, Ara mengambil ponsel Reza di meja. Ia mengotak atik ponsel Reza dan menyimpan nomor Reza di ponselnya.
From: 0853xxxx9991
Lo ambil nomor gue dimana?To: 0852xxxx9991
Hp lo
Jemput gue besokReza mengerutkan dahinya bingung, kapan Ara memegang ponselnya? Reza menggelengkan kepalanya, ia kembali membaca pesan Ara. Jemput gue besok.
"Apa gue jemput dia besok?" gumam Reza.
Kejadian hari ini membuat Reza kepikiran, kenapa dia bisa terlibat dengan Ara? Gadis itu, yah gadis itu yang membuat Reza kepikiran. Kenapa Ara melakukan hal ini? Reza kembali membaca kertas yang diberikan Ara tadi, jadi Teman gue.
Reza masih mengingat-ingat, apa dia melakukan kesalahan sehingga Ara tiba-tiba ingin menjadi temannya? Tapi seingatnya ia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun bahkan baru kali ini ia menyapa Ara.
*****
Ara membuka pintu apartemennya malas, ia masih mengantuk tapi Reza terus mengetuk pintu apartemennya.Reza melihat Ara dari bawah sampai ke atas, Reza geleng-geleng melihat penampilan Ara. Terlihat jelas muka bantal Ara pertanda ia baru saja bangun.
"20 menit lagi bel masuk. Lo bahkan belum mandi," ucap Reza melangkah masuk ke dalam apartemen Ara.
"Mandi sekarang, jangan lama." Reza bersandar di dinding, memperhatikan Ara yang hanya bergeming.
Reza menghembuskan nafas gusar, menghadapi Ara harus ekstra sabar.
"Atau lo mau gue bantu lo mandi?" ucap Reza hanya sebagai gurauan dan berharap Ara akan segera mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl
Teen Fiction~Keadaan yang menyakiti kita dan keadaan itu sendiri yang mendewasakan kita~ Arasya Nandini M. . . Cukup kata bijak Arasya deskripsi ceritanya, biar lebih penasaran jalan cerita 'MYSTERIOUS GIRL' seperti apa😂 Kalau mau mampir, silahkan... Tapi...