Part 10

1 2 0
                                    

Reza berdecak pelan, dua cowok dibelakangnya yang tak lain adalah Satrio dan Candra terus saja mengikutinya kemana pun dirinya pergi. Ke kantin, ke perpustakaan, ke lapangan, ke wc, bahkan ia rela bolak balik dari koridor kelas X sampai kelas XII hanya untuk menghindari kedua cowok dibelakangnya tapi tetap saja mereka juga mengikutinya. Seperti sekarang ini Reza sedang berada di rooftop, sedangkan Candra dan Satrio juga berada di tempat itu.

Reza menghembuskan nafas gusar kemudian berbalik untuk melihat Candra dan Satrio. Sedangkan, Satrio dan Candra mengalihkan pandangannya sambil bersiul-siul seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kenapa kalian ngikutin gue?!"

"Nggak tuh, gue dan Yoyo emang mau kesini. Iya kan Yo?," tanya Candra menyenggol lengan Satrio.

"Yo Yo Yo nama gue Satrio, nggak usah disingkat!," sewot Satrio.

Candra melirik tajam Satrio, memberi penjelasan untuk membantunya dengan lirikannya bukan malah mengoceh tidak jelas.

Sedangkan Reza masih tetap diam dengan tatapan tajamnya.

"Kita mau menghirup udara segar disini, pelajaran matematika tadi sangat menguras tenaga dan pikiran"ucap Satrio menghela nafas, jika bukan karena Candra memaksanya mengikuti Reza, ia pasti tidak akan melakukan hal yang se-melelahkan ini. Bagaimana tidak? Hampir semua kawasan di sekolahnya sudah mereka lewati.

'tenaga gue habis karena ingikutin lo!'

"Kenapa kalian ngikutin gue?" tanya Reza sekali lagi tanpa mempedulikan perkataan Candra dan Satrio sebelumnya.

Satrio menghela nafas, ia menyentuh bahu Candra.

"Jelasin alasan lo ngikutin Reza," ucap Satrio kemudian duduk di kursi yang telah tersedia di rooftop.

"Kok gue?," tunjuk Candra kepada dirinya

Satrio menoleh dan menatap tajam Candra.

"Bukannnya ini rencana lo? Sekarang jelasin ke Reza, gue udah capek gara-gara lo"

"Tidak Setia kawan, lo!"

"Lo yang merencanakan, lo yang harus tanggung sendiri jelasin ke Reza!"

Candra menghelas nafas gusar, tatapannya kini berpindah menatap Reza. Sedangkan, Reza juga sedang menatapnya dingin dan penuh intimidasi.

Candra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan juga menampilkan cengirannya saat Reza menatapnya seperti itu.

"Nggak perlu lo pamerin gigi lo ke gue! Gue minta penjelasan lo bukan gigi lo!," ucap Reza

Satrio yang hanya ingin menjadi pendengar setia seketika tertawa saat mendengar ucapan Reza. Kini, ia menatap Candra yang eskpresi wajahnya tiba-tiba berubah.

Kena mental tu anak haha!

Candra melirik tajam Satrio karena menertawakan dirinya.

'Ape lo?!  Tunggu pembalasan gue!'  batin Candra menatap sengit Satrio seolah-olah menyampaikan isi pikirannya kepada Satrio.

"Cepat jelasin ke gue!,"

"Sabar babang Reza, jangan marah-marah nanti mukanya tua"

"Ih juijikkk!" seru Satrio

"Satu...."

"Dua... "

Belum sempat Reza meneruskan ucapannya, Candra langsung angkat bicara.

"Lo pindah kemana?"

Ekspresi wajah Reza langsung berubah saat mendengar pertanyaan Candra.

"Gue nggak pin..."

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang