Part 3

3 3 0
                                    

Reza merasakan sesuatu menindih perutnya, perlahan matanya terbuka  dan melihat perutnya di tindih oleh kaki kanan seseorang. Reza refleks duduk bersandar. Ia menoleh ke samping dan terkejut melihat seorang gadis yang sedang tertidur pulas.

Reza menepikan rambut yang menutupi wajah gadis itu dan dapat ia lihat pemilik wajah itu adalah Ara. Reza mengira ia salah kamar, tatapannya beralih melihat sekelilingnya untuk mengecek apa ia memang salah kamar. Namun setelah melihat sekelilingnya, ia sadar bahwa dia ada di kamarnya.

Reza kembali menoleh ke samping melihat wajah polos Ara. Bagaimana mungkin gadis itu ada di kamarnya padahal kemarin ia menggendong Ara masuk ke kamar gadis itu.

Reza mengambil ponselnya dan melihat sudah jam 5 subuh. Reza turun dari kasurnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Ia ingin membersihkan dirinya terlebih dahulu, setelah itu ia akan bertanya kepada Ara.

10 menit berlalu, Reza keluar dari kamar mandi dan melihat Ara masih tertidur pulas bahkan posisi Ara berbeda 180 derajat dari sebelumnya. Bisa dibayangkan letak kepalanya yang sebelumnya menjadi letak kakinya sekarang dan letak kakinya yang sebelumnya menjadi letak kepalanya sekarang.

Reza menggelengkan kepalanya melihat posisi tidur Ara. Detik berikutnya ia tersenyum, menurutnya Ara seperti anak kecil padahal umur Ara tinggal 2 tahun lagi berkepala dua.

Reza memakai seragamnya di walk in closet dan keluar dari kamarnya. Ia membiarkan Ara yang masih tidur dan tidak berniat membangunkannya.

*****

Cahaya masuk lewat jendela dan mengganggu Ara yang masih tidur. Ara menarik selimut menutup wajahnya dan memperbaiki posisi tidurnya.

"Gue udah bawa roti dan susu coklat buat lo. Sekarang lo bangun, cuci muka, gosok gigi dan mandi. Setelah itu lo sarapan," ucap Reza menyimpan nampan makanan di atas meja samping kasurnya.

"Bawel," ucap Ara semakin memperbaiki posisi tidurnya.

Reza menghela nafas, ia seperti seorang ibu yang sedang menghadapi putri bandelnya. Kali ini Reza tidak ingin kalah, ia menarik selimut Ara dengan sekali tarikan dan menampilkan sosok Ara yang sedang melotot tajam ke arahnya.

"Balikin!" ucap Ara dengan tajam

"Ini selimut gue!" Ara memutar bola matanya malas dan memperbaiki tidurnya.

Reza melongo, entah apa lagi yang bisa dilakukannya untuk membuat Ara bangun.

Reza tiba-tiba menyeringai, dengan cepat ia menggendong tubuh Ara dan berlari menuju kamar mandi. Dengan sedikit keras ia meletakkan Tubuh Ara di bath up. Belum sampai disitu Reza mengambil shower dan menyiram tubuh Ara.

"Ahhh dinginnnn!!!" Ucap Ara duduk di bath up. Ara menatap tajam Reza, sedangkan Reza tertawa melihat wajah kesal Ara.

Ara menarik tangan Reza dan alhasil Reza juga masuk ke dalam bath up.

"Lo!!" ucap Reza kesal langsung berdiri, ia melihat baju seragamnya basah dan itu karena ulah Ara.

"Gue pake apa ke sekolah, Ara?!" Ara mengangkat bahunya acuh.

Reza keluar dari kamar mandi dengan perasaan marah. Ia langsung membuka seragamnya dan melilitkan handuk di bagian pusar sampai lututnya.

Reza menyimpan seragamnya di mesin cuci dan menggunakan pengeringnya. Setelah itu, ia mengambil seragamnya dan menggunakan alat pengering rambut sebagai metode kedua agar seragamnya cepat kering.

Ara keluar dari kamar mandi, Reza mengalihkan pandangannya, dan melihat tetesan-tetesan air mengenai lantai kamarnya.

"Lo kenapa masih pake baju tidur?" Reza langsung mendekati Ara dan mendorong Ara untuk masuk ke kamar mandi.

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang