happy reading!
♥︎
‘penerbangan menuju London-Inggris akan dilaksanakan sepuluh menit lagi. Untuk para penumpang dimohon untuk bersiap didalam kabin pesawat.’
yang lebih tua melepaskan pelukannya lebih dulu, lalu dikecupnya dahi putri satu-satunya itu dengan sayang. “ayo siap-siap, sebentar lagi udah waktunya.” dengan senyuman terpaksa, laki-laki paruh baya itu mengantar sang anak.
“sana, masuk.” nesya berbalik untuk melihat sang ayah, lambaian tangan terakhir ia berikan. “kabarin papa kalau sudah sampai! papa sayang nesya!!” sampai sang anak benar-benar pergi bersama pesawat yang membawanya, ia baru menyadari jika ada orang lain, yang juga menatap sendu kepergian gadis kesayangan mereka. ya, mereka sama.
sama-sama ditinggalkan.
5 tahun kemudian.
seorang adis cantik bergaya casual dengan kemeja putih berlengan panjang ditambah rok hitam selutut yang terjatuh bergitu saja menambah keanggunan. ia berjalan menyusuri lorong, dan sibuk memperhatikan lembaran kertas yang ia bawa menuju sebuah ruangan.
tok tok tok
“masuk.”
dibukanya pintu kayu bergaya klasik itu untuk menampilkan sebuah ruangan besar dengan satu orang penting didalamnya. direktur utama perusahaan.
“permisi pak. perkenalkan, saya nesyala ratih, sekretaris baru yang menggantikan ibu intan. mohon bantuannya.” nesya, gadis itu menunduk sedikit untuk memberikan kesan sopan untuk pertemuan pertamanya dengan sang direktur baru.
ini kali keduanya datang ke ruangan direktur utama setelah sebelumnya ia dibawa oleh senior untuk diperkenalkan sebagai calon sekretaris baru.
itu tiga hari yang lalu, tepat sesudah ia dinyatakan naik jabatan setelah bekerja 1 tahun lamanya.
suara deritan roda terdengar selagi si empunya singgasana mulai bergerak berdiri, dan kemudian berbalik menatapnya. “nesyala ratih?”
“iya, pak.” nesya lantas tersenyum dan mengangguk.
“saya cakra, tugasmu sudah diberitahukan?” jelas laki-laki muda itu, yang katanya bernama cakra. nesya kembali mengangguk untuk menjawab.
nesya tak bisa berbohong, jika atasan barunya ini sangat tampan. memiliki wajah yang ketara baik hati dengan senyuman yang juga menawan. entah akan sedamai apa pekerjaannya karena satu ruangan dengan laki-laki seperti cakra, setiap harinya.
cklek, kriet..
“pergi lo dari ruangan gue.” suara berat nan tegas itu membuat nesya berbalik dengan cepat, dan ia menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught in a Lie: Dirga [ S2 ] ✔️
FanfictionSelesai✔️ masih tentang seorang pria tampan yang akhirnya kembali menemukan sebuah jawaban. juga kembalinya sebuah alasan dari Dirga, untuk memperjuangkan apa yang pernah ia sia-siakan. apapun akhir dari kisahnya nanti, Dirga harap tidak akan ada la...