𝓒𝓪𝓾𝓰𝓱𝓽 𝓲𝓷 𝓪 𝓛𝓲𝓮 • keadaan yang tak pernah baik-baik saja.

261 55 9
                                    

happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading!

vomment juseyo, yeorobun~

♥︎

Sampai di dalam restoran Dirga dengan tanpa persetujuan menggandeng tangan Nesya dan membawanya menuju meja yang telah diisi oleh seorang wanita, ibunya.

"Oh, udah dateng? Nesya apa kabar?" Ucap sapa wanita 49 tahun itu.

Nesya dengan kikuk berusaha tersenyum dan menyalimi ibu dari Dirga. "Nesya baik. Tante apa kabar?" Jawab dan tanya Nesya.

"Mama. Jangan tante dong." Ujar ibu Dirga dengan nada merajuk. Tidak sadar jika sang anak sudah menatapnya dengan malas.

"O-oh iya, mama." Koreksi Nesya terbata, dalam hati meringis menangisi nasibnya yang terjebak di keadaan canggung ini.

"Mama baik, sayang. Kalo begitu ayo makan dulu sebelum kita ngobrol."

Kurang lebih setengah jam yang mereka habiskan untuk menyantap makan siang. Awalnya ibu dari Dirga menawarkan untuk memesan dessert, namun tolakan dari Dirga telak merusak rencana.

"Kerjaan dirga banyak, kalau mama ada sesuatu yang perlu dibicarakan cepat selesaikan sekarang." Ucap dirga memotong ucapan sang mama.

"Kamu ini, kerja terus kapan nikahnya?"

Nesya sampai tersedak mendengar penuturan tiba-tiba dari mama Arina, tenggorokannya panas pula hatinya yang berdebar lebih cepat.

Disisinya Dirga memberikan segelas air putih yang baru saja lelaki itu tuangkan. "Hati-hati." Ujarnya memperingati.

Nesya meringis, malu.

"Maaf." Ucap Nesya setelah ia merasa baikan.

"Jadi apa, yang mau mama bicarakan?" cecar Dirga tidak sabaran, ia lelah.

"Gak banyak. Mama Cuma mau Dirga serius sama Nesya, pikirin kapan kalian akan menikah. Mama mau nimang cucu."

"Ma-"

"Kedua, kalau dalam waktu dua bulan masih belum ada keputusan mama akan tentuin jodoh kamu tanpa nerima lagi penolakan."

"Ma! Ini udah kelewatan, ini diluar batasan mama." Dirga mengusap wajahnya gusar pula ia urut sedikit dahinya, pusing. Setelahnya ia kembali menatap sang mama tajam namun berusaha sekuatnya menahan emosi.

"Nikah itu urusan aku, jodoh pula hak aku untuk memilih siapa yang cocok buat aku. I don't care about what will u do, tapi aku akan marah kalau mama masih mencampuri urusan aku. I've my own life, ma." Ucap Dirga panjang lebar mengeluarkan keluh kesahnya.

Selama 3 tahun Dirga selalu dipaksa untuk menikah dan menikah, bahkan ketika ia masih mengerjar sarjana Dirga kerap kali dijodohkan tanpa persetujuan.

Caught in a Lie: Dirga [ S2 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang