Terlihat dua manusia sedang berjalan sambil berjinjit-jinjit mendekati pintu. Dia membuka pintu dengan sangat perlahan, karena setaunya Naya masih tertidur.
Cklk. pintu terbuka.
Memperlihatkan seisi ruang yang sunyi, tak terlihat seorang pun di atas kasur sana. Aqeela dan Rangga melangkah masuk secara bersamaan.
"BAAA!!!"
Naya mengejutkan mereka, hingga membuat Aqeela tak bisa meimbangi tubuhnya, dia jatuh ke belakang dan Rangga dengan cepat menangkapnya.
"Yeye.. yeye.. kak Aqeela kaget yeye" seru Naya begitu senang, dia melompat-lompat kegirangan.
Kepala qeela jatuh tersandar di bahu sepupunya itu. Dia jadi bisa mendengar suara detak jantung Rangga. "Ga, detak jantung Lo kok kuat banget?" tanya nya masih dalam pelukan Rangga. Rangga tersadar dengan pertanyaan Aqeela dan langsung melepas pelukan membuat Qeela terkejut sampai-sampai ingin jatuh kembali.
"Maaf Qeel"
"Lo baik-baik aja?" tanya Rangga dibalas anggukan olehnya.
"Iya, tapi Lo kenapa tiba-tiba ngelepas gitu. Gue kan kaget" balas Qeela seraya terkekeh.
"Sorry Aqeela, sorry"
"Iya gapapa ga"
Aqeela melihat wajah adiknya, naya langsung menutup semua permukaan wajah nya menggunakan tangan mungilnya.
"Maafin Naya kak qeela" ujarnya takut kena marah. Naya mengintip wajah sang kakak dari balik jemari tangannya.
"Kamu ya nay, jahil banget si"
"Kakak tu gabisa marah sama kamu" balas qeela mengacak-acak rambut Naya. Naya perlahan menurunkan tangan nya dari wajah.
Aqeela tersenyum smirk, dan tangannya mulai bergerak mendekati pinggang Naya, Naya tertawa terpingkal-pingkal karena qeela menggelitik perutnya.
"Ade satu-satunya kak qeela ini jail banget sih sama kakak dan kak Rangga"
"Haha kak, Naya minta maaf ya" ujarnya masih dengan tawa.
"Iya sayang, kaka dah maafin ko"
Naya mengalihkan pandangan ke seseorang di samping qeela. Rangga melihat Naya penuh tanya, seolah berkata 'ada apa?
"Kak Rangga, Naya mau beli es krim kak, kakak mau ga anterin Naya beli?"
"Eh dek, ko tiba-tiba jadi mau es krim si? Besok aja ya beli sama-"
"Emang Naya mau beli berapa?" Potong Rangga.
"Dua"
"Ayo kita beli sekarang!" Balas Rangga.
Seketika senyum gadis kecil itu terlihat, dia memegangi tangan Rangga. "Lo ikut ga Qeel?"
"Engga, gue dirumah aja"
"Ok"
**

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Dan Takdir
Teen Fiction(DALAM TAHAP REVISI) Aqeela Yianqa tak bisa mengungkapkan perasaan karna penyakit yang ia derita. Rangga sepupunya dan Rayan, lelaki blasteran inggris selalu memberi cinta dan perlindungan untuknya. Sampai ketika, sebuah fakta mengejutkan terkuak, m...