Di bikin Salting

84 16 3
                                    

Jam terakhir di mulai, namun sudah 23 menit berlalu guru mapel tak kunjung datang juga ke kelas mereka. Tapi tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang mulai mendekat.

"Siang anak-anak!"

"Siang Buu!" Jawab mereka.

Guru yg datang, bukan guru mapel mereka, tapi guru wali kelasnya. yang datang untuk memberi sebuah informasi.

"Tolong dengarkan bapak dengan baik ya! Besok kita akan mengadakan perkemahan kembali, yang sebelumnya selalu kita lakukan setiap tahunnya"

"Perkemahan nya di lakukan secara bergilir sesuai jurusan. Dan untuk besok, semua jurusan IPA yang akan kemah terlebih dahulu"

Suasana kelas jadi ramai, mereka saling berbicara dan senang atas informasi ini. "Dengar anak-anak! Mohon di dengarkan! Bapa akan bagikan kertas ini, dan pastinya kalian sudah tau kan, apa yang harus dilakukan dengan kertasnya? seperti tahun lalu di kelas 11"

"Minta tanda tangan persetujuan kan pak?" tanya salah satu siswa memastikan.

"Ya" jawab pak guru. "yang dibolehkan, langsung datang dengan peralatan kemahnya ya, kita berangkat pukul 9. dan bagi yang tidak dibolehkan, kalian masuk tetap ke sekolah belajar seperti biasa, dan taruh kertasnya di meja bapak"

"Semuanya paham?"

"Paham pak!" Jawab mereka serempak.

***

Kini, sudah jam pulang. Aqeela berjalan di belakang Rayan dan Rangga, mereka berjalan menuju parkiran.

"Eh bentar" Cegat qeela.

"Barang gue, ada yang ketinggalan di dalem! gue ambil bentar ya" ucap qeela di balas anggukan Rayan dan Rangga, dia segera berlari masuk.

Di sepanjang lorong kelas 12, Aqeela terlihat mondar-mandir mencari seseorang. "Kelas 12 jurusan apa ya kira-kira? di lambang baju tadi, cuma ada lambang kelas" pikirnya.

"Nyari siapa ya?" tanya salah satu siswi yg baru keluar dari kelas 12 ipa 3.

"Nyari Mala, kelas 12"

"Oh Mala ya, ini kelasnya. Masuk aja, dia lagi piket di dalam" ucap siswi itu berjalan masuk ke kelas. "Mala, ada yang nyari lo tuh, di depan" kata nya memberi tahu.

Aqeela tersenyum kala orang yang ia cari mendatangi nya. "Masih ingat gue kan? cewe yang di lapangan tadi" kata qeela.

Mala mengangguk.

"Salam kenal Mala, nama gue Aqeela. gue kesini mau bilang maaf, soal perkataan sepupu gue, yang mungkin sedikit kasar ke elo! Maaf ya" tutur qeela.

"Gue sama sekali gak merasa tersinggung dengan sikapnya, Lo ga perlu minta maaf qeel" jawab Mala dengan senyum.

"Lo udah mau pulang ya?" Tanya qeela. "bareng gue aja yuk, ada Rangga sama Rayen juga"

"Ehm, engga dulu qeel, makasih ya atas ajakannya" tolak Mala.

"oh iya. btw, besok mala ikut kemah ga?"

"Gue ikut qeel, lo gimana?"

"Gue belum tau La"

"Oh gitu ya, kalo Lo pasti ikut kita bisa bareng"

"Iya la, semoga aja. kalo gitu Gue pamit pulang deluan la"

"Iya, hati-hati yaa"

***

Aqeela kembali mendatangi dua temannya. Mereka menunggu qeela dibawah pohon besar.

"Udah qeel?" Tanya Rayen.

"Udah"

Mereka bertiga menaiki mobil, dan beranjak pulang.

Rasa Dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang