ALETTA VIVIAN DIRGANTARA, seorang gadis cantik, baik,imut, jenius, dan multitelend bertransmigrasi ke dalam novel yang pernah iya baca.
DAN APA-APAN INI KENAPA DIA MENJADI SESEORANG GELANDANGAN.
Dan ketika bangun ada yang memanggilnya "tuan rumah"...
Pintu UKS didobrak dengan kencang oleh Dirga yang datang dengan membawa Letta yang tidak sadarkan diri di gendongannya.
"Buka pintunya" perintah Dirga kepada salah satu dokter yang bekerja di UKS MHS untuk membukakan salah satu ruangan untuk pasien di UKS. Udah kayak hospital aje ye.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ceklek
Setelah pintu dibukakan Dirga lantas membawa Letta ke dalam dan membaringkan tubuh Letta ke brankar dengan hati-hati.
"Periksa" titah Dirga pada dokter tersebut.
Dokter yang mendengar perintah dirga langsung saja memeriksa Letta.
"Tuan luka di kepala nona tidak terlalu parah, dia pingsan karena kepalanya mengeluarkan darah yang lumayan banyak" jelas dokter tersebut setelah selesai memeriksa dan mengobati Letta.
"APA LUKA" pekik Dirga terkejut, karena dia tidak tau kalau kepala Letta mendapatkan luka yang sampai membuat dia kehilangan kesadarannya.
"Ya, mungkin kepalanya terbentur sesuatu dengan cukup keras dan dibaju tuan juga terdapat lumayan banyak darah" kata dokter tersebut memberi tau.
Lantas saja Dirga memeriksa bajunya, dan benar saja terdapat lumayan banyak darah yang terdapat di bajunya, ah dia bahkan tidak menyadarinya karena sangat panik.
"Baiklah, saya permisi keluar tuan" ksta dokter tersebut.
"Hm, terimakasih" balas Dirga, sekalipun dia orang yang dingin dan kejam dia tetap tidak akan pernah lupa mengucapkan terimakasi kepada orang yang telah membantunya.
Setelah dokter tersebut keluar Dirga langsung duduk di bangku samping brankar Letta sambil menggenggam tangan mungil letta lembut sesekali mengecupnya.
"Bangun Etta hiks jangan buat Dirga khawatir hiks" kata Dirga dengan suara perau dan bergetar karena menangis.
Tetapi dengan segera Dirga menghapus air matanya karena dia tau pasti sebentar lagi teman-temannya akan menyusul ke UKS untuk melihat keadaan Letta.
Dan benar saja beberapa menit kemudian pintu ruangan yang ditempati Letta didobrak dengan keras.
"Gimana keadaan Letta" kata Regan khawatir sambil berjalan ke arah brankar letta.
"Lumayan parah" balas Dirga datar, moodnya hancur seketika melihat gadisnya terluka seperti ini.
"Kok kepala Letta diperban sih kak itu juga baju kakak berdarah-darah" tanya Lia bingung.
"Luka" balas dirga dingin.
"HAH" teriak mereka serempak.
"Jangan bilang kepala Letta kebentur pas dia dihempasin sama si Felly" tanya bayu.
"Hm"balas Dirga
"Gila ya emang bener-bener deh tuh anak, kenapa sih ngejar-ngejar bos mulu udah tau bos nggak suka sama dia kayak nggak ada cowok lain aja" balas Riski.
Sedangakan yang lain cuma diam dan menunggu Letta bangun.
Tetapi berbeda dengan Kevin dan Jevin mereka berdua merasa sangat bersalah kepada Letta yang tidak tau apa-apa menjadi korban dari obsesi dan sikap adik mereka yang bisa dibilang sangatlah buruk. Dan mereka berdua tambah resah karena Letta yang tidak kunjung membuka matanya.
Tapi disaat mereka semua sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing, mereka dikejutkan dengan dobrakan pintu ruangan Letta. Poor pintu !_!
Mereka yang ada di ruangan Letta lantas menolehkan kepala mereka kepada seorang pemuda tampan dengan tubuh atletis dan menggunakan pakaian formal tersebut.
"Bagaimana keadaan calon istriku" kata pemuda tersebut dengan nada khawatir yang sangat kentaran sambil berjalan menuju brankar Letta dengan sedikit tergesa tanpa memedulikan sekitar.
Mereka semua yang ada di sana menjatuhkan rahang mereka dengan mata melotot. Tetapi berbeda lagi dengan Dirga dan Regan, mereka berdua sudah mengeluarkan aura yang tak bersahabat dengan tangan yang mengepal erat menahan emosi.
Mereka hendak bertanya tapi sebelum itu terpotong oleh lenguhan Letta.
"Eungghh..."
Atensi mereka kembali ke arah Letta yang dengan perlahan membuka matanya.