8.

156 51 25
                                    

"Selamat menikmati misi kedua. Noeasy to remove noisy."

Bersamaan dengan suara tanpa wujud itu sebuah monster berbentuk telinga melayang menghampiri mereka sehingga mereka putar balik berbondong-bondong untuk masuk ke dalam.

"Puter balik woii puterr balikk," seru Baejin ketika tubuhnya putar balik melewati mereka.

Mereka yang kebingungan kemudian berhenti lari sambil melihat Baejin dan Han lari ke belakang.

"Kenapa, sih?" tanya Yoshi bingung.

Dia nggak tahu apa-apa karena ingatannya belum pulih, bahkan kepalanya sangat pening tapi dia tahan sebisa mungkin agar tidak merepotkan para temannya.

"Gak ta—"

"Aigo kamchagiya.... Woiii kaburrr!" teriak Haechan ikutan lari mengikuti Baejin dan Han.

Tadi Haechan penasaran kemudian dia membalikkan tubuh untuk melihat ke arah luar, dan pas sekali monster itu ada di hadapannya hampir saja menelan dia jika dia tidak cepat lari.

Mereka yang ikut penasaran pun langsung menoleh ke belakang dan semua terkejut karena monster semakin dekat.

"Anjir ada kuyang, lariiii." kali ini Sanha ikutan lari kembali masuk ke dalam.

Setelah Sanha mengatakan itu, semua berbondong-bondong untuk masuk ke basemant.

"Woi sini!" teriak Haechan pada Sanha dan yang lain.

Setelah melihat keberadaan Haechan yang berdiri di belakang tembok, kemudian Sanha menghampirinya bersama yang lain.

"Jangan ada yang berisik," ucap Baejin sangat pelan.

Mereka mengangguk saja tidak tahu apa-apa.

"Gimana, nih? Kita gak punya senjata kayak di misi pertama buat lawan monster itu," ucap Felix ikutan berbisik pelan.

"Hee, harapan kita sekarang itu lo. Renjun udah gak ada jadi kita gak bisa buat strategi, lo'kan tahu kita suka ngebug kalau lagi panik gini," ujar Hyunjin pada Yonghee.

"Hyunjin bener, walaupun gue ketua tapi yang sering bikin strategi penyerangan di hari biasa juga kan cuman lo sama Renjun doang," tambah Soobin mengangguk setuju.

"Tunggu, gue juga butuh nyari tahu kelemahan monster itu," jawab Yonghee.

Mata tajamnya tetap menatap lurus ke arah monster telinga itu yang diam menatap kesana kesini seolah mencari mangsanya.

Monster berbentuk telinga yang dikelilingi asap hitam, hawa monster itu terlihat negatif, dan monster itu pun tanpa memiliki mata, tangan, kaki. Dia benar-benar melayang.

"Tunggu, biarkan gue bereksperimen dulu." ujar Yangyang berdiri dari tempat persembunyiannya.

"Lo mau kemana, anjing? Balik gak lo?!" ancam Sunwoo berusaha menarik Yangyang kembali sembunyi.

"Diem dulu dong ah, kalau diem mulu kita gak bisa nyari kelemahannya, kita juga butuh uji coba bukan hanya sekedar analisis. Kali ini biarkan gue berkorban,"

"Lo gila?!" bisik Jaemin tertahan, mau teriak tapi takut monster itu tahu kan lain masalahnya.

"Apa, sih, gue cuman mau mastiin doang pemikiran gue bener atau ngga,"

Kali ini Jihoon ikut tertarik dalam perbincangan mereka, "Mastiin apa?" tanyanya.

"Makannya diem dan nikmati," jawab Yangyang kemudian keluar dari persembunyiannya sehingga tubuhnya terlihat jelas oleh monster itu.

ESCAPE GAME || FT. 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang