9.

143 51 35
                                    

Sekarang mereka berada di lantai pertama. Mereka berjalan menggunakan sepeda yang terparkir di basemant sebelumnya. Sepeda itu seperti sudah di modifikasi lagi menjadi lebih canggih seperti sepeda shiva kartun antv, hanya saja sepeda ini lebih canggih dari sepeda shiva.

Banyak hal yang harus mereka lewati ketika ke lantai pertama, ternyata tidak hanya monster telinga saja yang ada disana, tapi beberapa monster kecil pun ada.

Untungnya monster kecil lebih mudah untuk dilewati, yang menyusahkan mereka adalah misi kali ini harus melewati para monster itu tanpa membunuhnya, kecuali si raja monster. Raja monster itu adalah monster yang berbentuk telinga, jika ingin lanjut ke misi selanjutnya mereka harus menancapkan tombak ke arah lubang besar telinganya monster. Dan lebih sialnya lagi tombak itu ada di rooftop, jadi mereka harus melewati sepuluh lantai untuk menuju kesana.

Di lantai pertama saja sudah banyak monster kecil yang berbentuk serangga, apalagi di lantai selanjutnya hingga ke lantai atas menuju rooftop.

"Jae, lo gapapa'kan?" tanya Eric khawatir karena lengan Jaemin sedikit tergores oleh ekor monster yang berbentuk kalajengking kecil.

Sejak awal mereka akan menuju lantai satu, Jaemin'lah yang lebih banyak luka karena ketidakfokusannya, jika saja mereka oleng sedikit, Jaemin akan menjadi korban selanjutnya setelah Jeno.

Mereka semua sama sedihnya seperti Jaemin ketika Jeno menawarkan diri untuk menjadi korban, tapi disini Jaemin'lah yang lebih banyak kehilangan. Itu juga yang menjadi alasan Jaemin tidak fokus, ia memikirkan teman masa kecilnya itu.

"Jae, udah dong, jangan ngelamun mulu. Disini semua kehilangan Jeno, bukan lo doang. Tapi kita gak bisa terus larut dalam kesedihan," kata Soobin berusaha menenangkan Jaemin dengan mengusap punggungnya.

Jihoon yang melihat itu langsung menghampiri keduanya, dia berdiri di depan Jaemin yang sedang berjongkok sambil menatap kosong ke bawah.

"Jaemin," panggil Jihoon dengan nada rendah.

Bahkan suaranya mampu membuat Junkyu dan Felix merinding, Junkyu tahu jika Jihoon sudah seperti ini, itu artinya dia sedang menahan amarah.

Jaemin yang merasa terpanggil langsung mendongak menatap Jihoon.

PLAK!

Jihoon menampar pipi Jaemin sangat keras. Mereka semua bahkan terkejut melihat aksi Jihoon yang keterlaluan. Sunwoo yang tadinya mau menghampiri Jihoon pun di cegah oleh Junkyu dengan menggelengkan kepala. Jika Jihoon sudah seperti ini, Junkyu takut Jihoon akan kelepasan dan identitas aslinya akan terbongkar.

"Duh belum waktunya Jihoon memperlihatkan identitasnya sekarang, jangan sampe dia kelepasan."

Nah loh Kyu apa maksudmu....

"Lo sadar dong, Jae! Lo pikir dengan cara lo seperti ini bisa ngebuat Jeno balik lagi?! Lihat sekitar lo, karena lo mereka rela terluka cuman buat nyelametin lo tadi!" bentak Jihoon keras.

Jihoon sudah tidak bisa lagi menahan kekesalannya sejak di perjalanan. Jaemin yang terkena tamparan pun hanya bisa diam termenung.

"Hoon, lo apa-apaan, sih! Dia tuh lagi kehilangan sosok keluarga jadi wajar dia kayak gitu!" bela Haechan menepis Jihoon dari hadapan Jaemin.

"Bukan cuman dia yang kehilangan tapi kita semua! Harusnya dia mikir dengan cara dia seperti ini bisa menghambat semuanya dan korban akan lebih banyak!"

"Coba aja kalau mereka gak selamat dari para monster itu demi nyelamatin Jaemin, pasti banyak nyawa yang hilang hanya untuk satu nyawa!" tunjuk Jihoon pada Shotaro, Sunwoo, Soobin, dan Eric yang sedikit terluka di bagian tubuhnya akibat menolong Jaemin.

ESCAPE GAME || FT. 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang