10 tahun kemudian...."Jimin pulang" teriak seorang lelaki mungil bersemangat dengan senyuman yang tak pernah luntur
"astaga jiminie sudah eomma bilang jangan berteriak bila di dalam rumah" ucap wanita yang sudah tak muda lagi tapi masih terlihat segar yang sedang menata makan siang untuk anak kesayangan nya
"hehe maafkan jimin eomma" ucap jimin sembari memeluk ibunya itu
"bagaimana sekolah nya?" tanya jiyoung
"huuhh melelahkan tapi Jimin sangat menyukai sekolah" ucap jimin bersemangat bila membahas sekolah nya, pasalnya dia sangat suka sekolah karena di sana dia bisa mendapatkan teman banyak serta pelajaran pelajaran yang banyak
"aigoo anak eomma sangat menggemaskan" ucap jiyoung sembari mencubit gemas pipi jimin
Usia jimin saat ini sudah menginjak 17 tahun dan dia sudah ada di tingkat dua senior high school, jimin adalah anak pintar dan sangat ceria dia menjadi anak kesayangan jiyoung. ia merasa setelah kehadiran jimin di keluarganya ia merasa bahagia terlebih lagi anak anak mereka sangat menerima jimin, yaa memang awalnya mereka terkejut dan merasa jika Jimin hanya akan jadi beban tapi lambat laun mereka sangat menyayangi Jimin terlebih lagi Jungkook. jiyoung belum pernah melihat Jungkook sesayang itu terhadap keluarga, maksudnya Jungkook jarang memperlihatkan perhatian nya ke saudara maupun orang tuanya
tapi jika itu Jimin dia akan sebisa mungkin melakukan yang terbaik.Tapi ada satu hal mengganjal di pikiran jiyoung, ia pernah melihat Jungkook keluar dari kamar Jimin dengan aura yang berbeda, dan pernah beberapa kali juga ia melihat bibir jimin terluka seperti luka bekas gigitan. jiyoung berusaha menyingkirkan pikiran negatif nya tapi semakin jimin beranjak dewasa semakin besar juga rasa khawatirnya, bukan apa apa tapi sikap Jungkook semakin aneh bila sedang bersama Jimin.
"eomma masak banyak hari ini?" tanya jimin yang masih memeluk ibunya itu
"iya, Jungkook bilang ia akan pulang malam ini" ucap jiyoung
"benarkah? wahh jimin sangat merindukan Jungkook hyung" ucap jimin berbinar mendengar berita Jungkook akan pulang dari perjalanan bisnis nya
"aigo, padahal baru seminggu kalian berpisah tapi sudah rindu lagi" ucap jiyoung mengelus pipi jimin
"Jimin rindu hyung hehe" ucap jimin tersenyum gemas
"baiklah baiklah, sekarang jimin mandi yaaa dan siap siap" ucap jiyoung
"siap eomma" ucap jimin lalu berlalu ke kamarnya sedangkan jiyoung menatap kepergian Jimin
"aku harus memastikan nya" ucap jiyoung melihat pintu kamar jimin
S
K
I
PSuasana rumah yang tenang dan hangat seakan menjadi obat untuk jiyoung iya merasa kehidupan sangat sempurna, semenjak kematian suaminya 10 tahun lalu ia merasa hidupnya kosong. ya suami jiyoung yaitu jeon seonhoo meninggal karena kecelakaan mobil waktu ia sedang perjalanan bisnisnya ke Busan seminggu setelah ia memberitahu kan jika ia sudah mengangkat jimin sebagai anaknya ia mengalami kecelakaan naas itu, jiyoung benar benar terpukul atas kepergian suaminya dan merasa hidupnya benar benar hancur tetapi ketika ia sedang menangis meratapi nasibnya tiba tiba ada tangan mungil yang menghapus air matanya yang jatuh.
"eomma jangan menangis terus yaa, jimin janji akan selalu menjaga eomma seperti appa menjaga eomma" ucap jimin kecil
Seketika tangis jiyoung pecah mendengar kalimat polos dari anaknya
"terima kasih sayang hiks eomma bener bener bersyukur memiliki mu" ucap jiyoung dengan tangis serta memeluk tubuh mungil jimin
"eomma" panggil jimin yang tak di jawab oleh jiyoung yang sibuk melamun
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot/Twoshoot Story (Kookmin)
Short Story📌Kookmin only Kumpulan imajinasi imajinasi kookmin stan, so jangan salah lapak yaaa😇 • jungkook => top! • jimin => bott! • bahasa baku only! • JUST FANFICTION, ok! ✨Rank #🏅 1 at Fan #🏅 2 at Fan #🏅 3 at Jikook ©xyzkookmin