Step Brother(4)

3.2K 168 7
                                    

   Sinar matahari menelisik kamar jimin, sang empu mengerjapkan matanya dengan perlahan jimin membuka matanya dan membalikkan badannya dan sedikit terkejut melihat wajah tampan hyungnya itu dan jimin kembali mengingat pergulatan panasnya semalam dia sedikit khawatir akan hal itu terlebih lagi ia dan jungkook memiliki hubungan yang cukup rumit.

   Tangan mungil jimin bergerak perlahan menyentuh pipi jungkook, mengelus pipinya dan menatap kagum pada wajah tampan kakaknya itu

"Kenapa hyung tampan sekali sih" Ujar jimin bertanya pada dirinya sendiri

"Istrimu kelak pasti sangat bangga mempunyai suami tampan seperti mu" Ujar jimin yang sebenarnya sedikit tak rela mengatakan nya tapi mau bagaimana lagi itulah takdirnya kelak

"Apa kau mau jadi istri ku?" Ucap jungkook tiba tiba dengan mata yang masih terpejam dan sontak membuat jimin terkejut dan menarik kembali tangannya

"H-hyung sudah bangun?" Tanya jimin gugup

    Dengan perlahan jungkook membuka kedua matanya dan menatap jimin tajam

"Jangan berkata omong kosong jimin, aku hanya akan menikah denganmu tidak dengan yang lain" Ucap jungkook tegas

"Tapi hyung itu tidak mungkin" Ujar jimin sedih

"Apa yang tidak mungkin, aku mencintaimu dan juga sebaliknya kau juga mencintaiku" Ucap jungkook mengelus pipi jimin lembut

"Hubungan kita tidak lebih dari kakak dan adik" Ucap jimin sendu

"Jimin dengarkan aku, aku tidak peduli akan hal itu jadi jangan pernah berpikir aku akan menikah ataupun meninggalkan mu kau mengerti" Ucap jungkook memeluk tubuh jimin yang masih telanjang di balik selimut

"Aku mencintaimu hyung" Ucap jimin membalas pelukan jungkook

"Aku lebih mencintaimu sayang" Balas jungkook dan mengecup kening jimin

"Cah, sekarang ayo kita mandi eomma pasti sebentar lagi akan memanggil kita" Ucap jungkook

"Ta-tapi hyung pantat jimin masih sakit" Ucap jimin sedikit malu tapi dia memang selalu jujur

"Maafkan aku sayang, apa semalam aku terlalu kasar hmm" Ucap jungkook sedikit menggoda adik sekaligus kekasih nya itu

"Hyunggg jangan bahas itu lagi jimin malu" Ucap jimin dengan wajah yang memerah

"Tapi aku benar benar sangat puas sayang, Terimakasih" Ucap jungkook sembari mencium bibir jimin morning kiss yeuhhhh

"Euhmmm hyunghhh" Geraman jimin

"Jangan mengeluarkan suara seperti itu sayang, atau kau akan kembali merasakan kesakitan di tempat yang sama" Goda jungkook sembari menjilat leher jimin yang sudah penuh dengan kissmark yang ia buat semalam

"Hyungghh sudah, jimin mau mandi" Ucap jimin menahan kepala jungkook agar berhenti menjilati lehernya

   Pasalnya jimin bingung harus dengan cara apa supaya menghilang tanda kemerahan itu tapi jungkook malah menambah tanda itu

"Haha baiklah, ayo aku bantu" Ucap jungkook membantu jimin membersihkan diri

    Tidak lama setelah membantu jimin membersihkan diri jungkook kambali ke kamar nya dan bersiap akan pergi ke kantor tapi tanpa di duga jungkook berpaspasan dengan ibunya

"Jungkook? Kenapa kau keluar dari kamar jimin?" Tanya jiyoung

"Emm a-aku aku habis membangun kan jimin eomma" Jungkook yang terkejut dan gugup

"Apa kau yakin?" Tanya jiyoung

"Tentu saja eomma" Ucap jungkook

"Baiklah kau cepat siap siap, kau harus ke kantor bukan" Ucap jiyoung

Oneshoot/Twoshoot Story (Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang