1.6 | Dusta

3.8K 505 316
                                    

D U A L I T Y

*

*

*

*

*

"Jae?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jae?"

Terbangun tengah malam bukanlah kebiasaan Asahi. Kecuali ada urusan mendesak. Dan kali ini alasannya adalah guling kesayangannya tidak berada di tempat.

"Jaehyuk?

Asahi membuka mata perlahan, tangannya meraba sisi kasur sebelahnya, tampak kosong tanpa ada siapapun disana. Maniknya menyipit untuk melihat jam weker diatas nakas, masih pukul 2 dini hari.

Ia juga tidak mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Pikirnya, mungkin Jaehyuk haus dan pergi ke dapur untuk minum. Atau pergi ke kamar Junghwan.

Asahi pun bangkit. Dengan masih setengah mengantuk, Asahi berniat menyusul suaminya.

Tetapi Jaehyuk tidak ditemukan di dapur, atau kamar Junghwan. Kantuk Asahi seketika menghilang, ia berjalan menuju ruang kerja Jaehyuk, untuk memastikan apakah suaminya berada disana dan sedang mengurus sesuatu.

Tangan Asahi membuka perlahan pintu, ia mengintip dan melihat Jaehyuk berdiri membelakanginya dengan ponsel berada di samping telinga. Sedang menelepon seseorang.

"Ah iya, jangan terlalu dipikirkan. Semua akan bai-baik saja. Masalah tadi siang, simpan sendiri ya?"

Itu suara Jaehyuk. Pelan, namun masih dapat Asahi dengar cukup jelas.

"Jae?"

Jaehyuk berbalik, pria itu terkejut setengah mati mendapati Asahi berada di ruang kerjanya. Dan langsung memutuskan sambungan telepon tanpa permisi.

"Siapa?"tanya Asahi penasaran.

"Hanya rekan kerja. Kenapa?"tanya Jaehyuk balik.

Benarkah? Tetapi Jaehyuk bukanlah tipikal orang yang akan mengurus pekerjaan ketika sampai dirumah. Prinsip Jaehyuk adalah setiap pekerjaan akan dilakukan di kantor, setibanya dirumah, Jaehyuk bukanlah siapa-siapa, melainkannya hanya suami untuk Asahi dan ayah untuk Junghwan.

Dan sekarang Jaehyuk menerima panggilan telepon dari rekan kerjanya dini hari?

"Jangan tunjukkan ekspresi seperti itu, Sa." Jaehyuk segera menegur begitu menyadari raut curiga Asahi. "Kau cemburu?"

Apa?

Asahi bahkan belum mengatakan apapun. Lalu, bagaimana bisa Jaehyuk berasumsi demikian? Ada kata marah, tidak suka, kenapa Jaehyuk memilih kata 'cemburu'?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Duality || JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang