Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjalanan menuju puncak Gunung Agung memakan waktu sehari semalam. 10 jam berjalan, sisanya beristirahat dan makan di pos yang didirikan sebagai tempat singgah peristirahatan para pendaki.
Pendakian Jaehyuk dan Asahi ditemani seorang guide (pemandu) bernama Yongbae. Seorang pria paruh baya asal Korea yang lama menetap di Bali dan bekerja sebagai pemandu selama 10 tahun lamanya.
Sebelum memulai perjalanan, Yongbae sudah menjelaskan berbagai pantangan dan aturan yang harus dipatuhi oleh pasangan pengantin baru itu selama menanjak. Yang paling utama adalah dilarang mengaku sebagai pasangan jika ditanya oleh pendaki lain, karna masyarakat Bali menganggap Gunung Agung adalah wilayah suci. Dalam kepercayaan agama serta tradisi dan adat, pasangan sesama jenis merupakan bentuk pelanggaran terhadap norma yang telah ditetapkan Tuhan kepada manusia.
Karna itu akan lebih baik jika Jaehyuk dan Asahi mengaku sebagai teman saja.
Jaehyuk yang notabene-nya sudah sering mendaki tidak begitu kesulitan melakukan pendakian. Berbeda dengan Asahi yang baru dua kali melakukannya. Terlebih Gunung Agung memiliki ketinggian 3.035 mdpl. Bukan hal mudah untuk bisa mencapai puncaknya.
"Yakin mau lanjut?"tanya Jaehyuk sembari memberi botol minum pada Asahi.
Saat ini mereka beristirahat di pos 3 yang berada di ketinggia 2.110 mdpl. Jika ditotal mereka sudah berjalan selama 6 jam. Karna pendakian dimulai pukul 11.00, maka wajar jika mentari mulai bersembunyi dibalik langit malam yang segera tiba.
"Tenang saja, aku masih kuat,"jawab Asahi.
Lelah sebenarnya. Tapi mereka sudah berjalan cukup jauh, sayang jika berhenti ditengah jalan, kan?
Selang 15 menit mereka melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka berjalan lebih cepat karna harus segera tiba di pos 4 sebelum tengah malam. Dikarenakan minim-nya pencahayaan Asahi sempat beberapa kali terpeleset akibat trek yang didominasi akar-akar pohon besar dan cukup menanjak.
Jaehyuk yang berjalan dibelakangnya dengan sigap membantunya berdiri dan membersihkan celananya yang kotor.
Setelah berjalan selama 1 jam, akhirnya mereka tiba di pos 4 yang berada d ketinggian 2.388 mdpl. Areanya terbuka dan tanahnya lapang, cukup luas untuk mendirikan beberapa tenda disana.
Terlihat ada satu tenda yang berdiri tegak diwilayah sepi itu. Dan seorang pria duduk di depan api unggun yang menyala.
"Kemarilah. Kalian pasti kelelahan,"ucap pria tersebut.
