1.1 | Drunk

5.9K 777 126
                                    



D U A L I T Y

*

*

*

*

*

Hari ini keluarga inti Mama Jisoo mengadakan makan malam bersama di kediaman Nenek Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini keluarga inti Mama Jisoo mengadakan makan malam bersama di kediaman Nenek Kim. Seharusnya acara kumpul keluarga menjadi momen bahagia. Tetapi yang Asahi perhatikan ekspresi Jaehyuk dan Papa Taeyong luar biasa datar.

Bahkan saat masih dirumah Mama Jisoo mengatakan sebuah kalimat yang terdengar seperti sebuah peringatan,

"Kau cukup diam saja, ya? Tulikan saja telingamu nanti."

Mendengarnya Asahi hanya mengangguk paham. Tidak berniat bertanya lebih lanjut. Karna sepertinya sekarang ia paham maksud ucapan mama mertuanya itu.

"Ku pikir kau sudah lupa jalan kerumah orang tuamu sendiri, adikku yang cantik."

Sarkas sekali. Muncul perempatan siku-siku di dahi Jisoo mendengar ujaran sinis dari Joonmyeon. Jika asumsi Asahi benar, sepertinya hubungan persaudaraan antara Joonmyeon dan Jisoo tidaklah baik. Dapat terlihat jelas melalui gesture keduanya yang seolah menolak kehadiran satu sama lain.

"Jadi ini cucu menantuku? Wah Jaehyuk memang tidak salah pilih."

Nenek Kim menghampiri Jaehyuk dan Asahi. Melihat kedatangan neneknya, raut masam Jaehyuk berubah cerah. Suaminya itu memeluk Nenek Kim yang duduk di kursi roda. Jaehyuk mengajaknya pergi ke taman belakang bersama neneknya. Menghabiskan waktu sembari berbincang.

Ketika tiba waktunya makan malam, Taeyong dan Jisoo tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Di ruang makan hanya terdengar suara dentingan piring dan alat makan yang beradu. Sangat dingin dan mencekam. Membuat napsu makan Asahi hilang seketika.

"Jadi kau menggunakan putra tunggal Tuan Hamada demi kepentingan pribadi?"

Pertanyaan yang dilontarkan Joonmyeon membuat Asahi mengadahkan kepala. "Bisakah kau tidak memancing perdebatan, Kak?"tanya Jisoo sarkas.

"Aku hanya bertanya. Siapa tahu kalian menggunakannya untuk memperluas bisnis."

Itu keterlaluan. Tetapi mengingat posisinya sebagai menantu, Asahi berusaha menahan diri sekuat mungkin. Berbanding terbalik dengan Jaehyuk yang emosinya terpancing. Tangannya mengepal dibawah meja.

Menyadari amarah Jaehyuk yang tersulut, Asahi menggenggam lembut tangan Jaehyuk guna menenangkannya. Juga meyakinkan bahwa Asahi baik-baik saja.

"Kami bahkan tidak tahu Jaehyuk menjalin hubungan dengan Asahi,"balas Taeyong selembut mungkin. Berniat menurunkan atmosfer ruang makan yang terlalu mengerikan.

Duality || JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang