29. Ingatan

3 1 0
                                    

"kemungkinan besar pasien mengalami amnesia tingkat sedang"

"maksudnya dok"

"ada beberapa hal yang mungkin dia akan lupa, bisa itu seseorang, tempat atau kejadian"

"meskipun seseorang itu berpengaruh dengannya"

"bisa saja, tergantung apa yang ada di otak atau pikiran pasien saat ini"

"bisa dibilang otak pasien saat ini lagi me reset ntah ke arah baik atau buruk, untuk pastinya tunggu pasien siuman terlebih dahulu, baru kita tahu ke arah mana ingatannya"

1 bulan kemudian

Sudah terhitung satu bulan lebih, tepatnya 39 hari yoora terbaring tak ada sedikitpun tanda dia tersadar.

Setiap hari dengan rutin yuta selalu datang ke rumah sakit untuk menjaga yoora. tak hanya yuta, mas kiyong juga selalu datang untuk bergantian dengan yuta, begitu pula renjun seminggu mungkin dia hanya 2 sampai 3 kali untuk menggantika yuta ataupun mas kiyong agar bisa beristirahat.

"raa... Kapan bangun, aku kangen" yuta yang duduk di sebelah ranjang yoora sambil menggenggam dan mengusap punggung tangan yoora.

Sreeekk!!!

"duh njun sakit begok, lepasin"

Yuta yang sedang menatap yoora dengan sendu, berpaling dengan raut wajah dinginnya ke arah jimin yang dipaksa masuk oleh renjun untuk bertemu dengan yuta.

"nih pang ulet yang mau misahin loe ama yoora, sekongkol dengan yeol" sambil menggenggam lengan jimin dengan erat.

"tolong lepasin gue bang, bukan gue bang yang ngerencanain ini semua" jimin memohon ke yuta yang sudah mengepalkan tangannya.

Yuta langsung berdiri dari duduknya berjalan mendekati jimin yang masih di dekat pintu dengan renjun.

Rahang yuta mulai mengeras melihat jimin ada di depannya.

"rencana apa aja yang loe buat sama yeol"

"perjanjian gue sama yeol cuman sebatas kalau yoora udah sama dia dan gue sama loe gak lebih bang" sesekali jimin menelan ludah melihat raut wajah yuta yang mulai terlihat marah.

"tapi liat yang loe perbuat sama yeol" yuta  merangkup rahang jimin dan mengarahkan muka jimin ke arah yoora yang sedang berbaring.

Mata jimin mulai memerah karena air mata yang sudah ada di ujung mata. Dia tak menyangka dan menyesal akan seperti ini ujungnya.

"maafin gue bang, gue gak tau kalau bang yeol akan bertindak sejauh ini..."

"... Gue juga gak tau sifat asli bang yeol gimana" jimin mulai menangis.

"PUNYAK OTAK TUH DIPAK-"

"pang selang infus yoora kok goyang sendiri" renjun tercengang.

Yuta langsung berbalik arah dengan cepat, mengarah ke tangan yoora.
Melihat selang infus milik yoora memang  bergerak tapi tidak mungkin terkena tiupan angin, karena ini ruangan tertutup.

Berjalan mendekat, yuta memandang tangan milik yoora yang terpakai infus dan sesekali melihat wajah yoora.

Tak lama yuta melihat jemari lentik yoora mulai bergerak, mata yuta langsung terbuka lebar.

"njun jari yoora gerak" yuta berkata masih dengan badan yang berdiri kaku di depan yoora.

Renjun membuka mulutnya tanpa sengaja karna kaget "serius...".

My Trouble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang