🔁 sok cantik

320 84 19
                                    

jaemin masih terbaring di atas kasurnya tanpa niat untuk bergerak sedikitpun karena pikirannyalah yang saat ini aktif melompat kesana kemari. merenungi rentetan kejadian hari ini yang membuatnya pusing.

performanya selama menjaga gawang tadi kurang bagus sehingga banyak teman setimnya yang protes karena jaemin hampir kebobolan beberapa kali. kecuali hyunjin.

karena hyunjin tau apa yang mengganggu pikiran jaemin.

jaemin yakin hyunjin sudah tau sejak awal. sejak jaemin pertama kali diperkenalkan dengan yeji. kalau jaemin tertarik pada yeji.

lelaki itu yakin usahanya mengelak sepanjang jalan tadi sore sia-sia karena hyunjin bahkan lebih mengenal jaemin dibanding jaemin sendiri. bukan setahun dua tahun mereka saling mengenal. jaemin yakin ada setidaknya setitik kecurigaan pada diri hyunjin waktu ituㅡsaat ia melihat jaemin tertegun sejenak sebelum lanjut berbasa-basi dengan hwang yeji hari itu, . namun, saat itu hyunjin memilih bungkam karena ia yakin jaemin tidak se-kurangajar itu hingga berniat nikung dan jaemin paham hal ini sehingga ia tidak begitu cemas walaupun agak malu dikit karena terciduk.

jaemin sendiri yakin ia tidak tertarik secara mendalam pada yeji. hanya sekedar 'woh cakep bener ni cewek, sayang udah ada pawangnya' and thats it. jaemin punya banyak hal lainnya yang harus ia pikirkan dan, sejujurnya, percintaan hyunjin tidak masuk ke dalam top 10 prioritasnya.

tapi ketidakpedulian ini luruh saat jaemin menyadari kalau yeji benar-benar clueless.

sebelum yeji pun banyak perempuan lain yang dekat dengan hyunjin, namun mereka semua langsung menyadari red flags dari hyunjin di bulan kedua, ketiga, kemudian mengakhiri apapun itu di antara mereka dan hyunjin di bulan kelima.

tapi yeji bahkan masih belum sadar hingga bulan keenam.

awalnya jaemin pikir hyunjin sudah benar-benar berubah. hyunjin tidak lagi berhubungan dengan gowon. hyunjin serius ingin melepas gowon dan memulai lembaran baru dengan yeji. apalagi dengan gowon yang terus-terusan merecoki jaemin dan menanyakan dimana hyunjin, sedang apa ia, lagi sama siapa... berarti hyunjin sudah memutus komunikasi dengan gowon, kan? jadi jaemin tidak perlu memberitahh yeji tentang hyunjin dan gowon, kan? jaemin tidak perlu merasa bersalah karena batal memperingati yeji waktu gadis itu tanpa sengaja membaca chat hyunjin dengan teman gowon, kan?

tapi ternyata hal itu malah menjadi awal kembalinya hyunjin ke dalam bayang-bayang gowon untuk yang kesekian kalinya.

pertanyaannya, apakah ketertarikan jaemin pada yeji sedalam itu?

jaemin yakin jawabannya tidak. hanya sebatas di permukaan saja. setidaknya sampai ia menyadari bahwa yeji dan yey, teman internetnya, adalah orang yang sama. sampai jaemin menjemput yeji yang termenung di mobilnya, meratapi nasib tanpa tangis dan suara.

saat itu, rasa simpati jaemin pada yeji berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam, walau hanya sepercik.

dan saat ini, ia dilanda dilema besar.

apakah ia benar-benar suka yeji, atau ini hanyalah simpati berlebihan pada teman dekatnya?

tapi yeji sesuka itu dengan hyunjin... dan itu tampak dari tweet-tweetnya. dari cara yeji berbicara pada hyunjin. dari kosong tatapan yeji saat jaemin spill the tea. dari kakunya tubuh yeji saat bertemu dengan hyunjin tadi sore.

ini... waktu yang kurang tepat untuk jatuh cinta gak, sih? baik bagi jaemin, maupun bagi yeji.

jaemin menyugar rambutnya dan mengusap wajahnya kasar. sumpah, ia tidak pernah sepusing ini mikirin cewek karena dia gak pernah naksir cewek yang bisa dibilang mantan pacar (tidak resmi) temannya. dan ia pun merasa kalau yeji tidak akan siap jika langsung didekati walaupun secara halus. baru sebulan, coy. sebulan lebih selesainya.

autoclick ㅡ jaemin, yeji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang