"oi jaemin!"
yang dipanggil jaemin adalah cowok dengan tinggi kurang lebih sama dengan hyunjin, memakai apron seragam barista nana roastery, dan bersepatu air jordan. cuma itu yang yeji notice awalnya.
"baru gue mau telepon lu," kata jaemin sambil mangacungkan ponselnya yang dilapisi anticrack akrilik bening dengan sebuah popsocket terpasang di belakangnya.
hyunjin nyengir, "gabut ya lu mau ngajak futsal?" "yoi," si jaemin balas nyengir, kemudian pandangannya beralih ke yeji, "eh siapa nih? sodara lo? mirip amat."
"eh iya! jaem kenalin nih temen gue namanya yeji," kata hyunjin sambil meraih pergelangan tangan kiri yeji. yeji merinding. entah merinding degdegan atau mules gatau.
tapi yeji berusaha tenang dan mengulurkan tangan kanannya sebelum jaemin sempat meledek gestur hyunjin, "yeji."
"jaemin," kata jaemin sambil menjabat tangan yeji singkat. yeji kemudian menoleh ke kiri dan kanan mencari toilet, sementara hyunjin dan jaemin mengobrol. begitu ketemu yeji langsung pamit ke dua laki-laki yang sedang asyik sendiri itu kemudian ngacir ke kamar mandi.
begitu yeji pergi, jaemin menatap lurus hyunjin, "jadi... baru lagi?"
"hm?"
"jin, gue dan yang lain udah bilang ya, lu tuh harus konsisten."
"gue gak ngerti maksud lu."
jaemin menghela napas berat, kemudian meraih bahu hyunjin sambil melirik sekilas ke arah yeji tadi menghilang.
"bro, gue maunya lu cari coping mechanism yang sehat. kalo kayak gini, bukan cuma luka lu yang gak sembuh-sembuh. lu ngelukain orang juga."
jaemin menangkap bayangan yeji yang baru saja keluar dari toilet, kemudian merubah ekspresinya menjadi ekspresi jaemin yang biasa. "nah, jadi lu mau beli kue, kan?"
📳
yeji berusaha secepat mungkin menyelesaikan urusannya di kamar mandi karena kalo ketauan cowok-cowok malu, kan :(
jadilah tidak sampai 5 menit yeji sudah keluar lagi dengan keadaan perut yang lebih baik dari sebelumnya. bisa, lah, ditahan sampai rumah kalo hyunjin udah selesai.
begitu keluar toilet, yeji disambut tatapan ramah dari jaemin yang langsung bertanya begitu yeji tiba di depan mata, "jadi yeji sama hyunjin sefakultas, ya?"
yeji mengangguk sambil tersenyum.
"oalah, berarti satu jurusan juga sama gue! tapi gue di kampus lain," kata jaemin.
satu hal yang yeji dapat dari perbincangan singkatnya dengan jaemin adalah bahwa jaemin itu anak yang luar biasa ramah. jago small talk.
"lu kerja disini apa gimana jaem?" tanya yeji pada jaemin. hyunjin tampak menahan tawa, kemudian jaemin menjawab, "hmm, bisa dibilang begitu?"
yeji cuma ngangguk-ngangguk aja gak ngerti.
tak lama hp jaemin berbunyi. ia kemudian mengangkat hpnya dan menjawab telepon yang masuk. tak lama, ia berkata, "eh, gue duluan ya. dicariin nih."
"yoi, see you!" kata hyunjin sambil melambaikan tangannya pada jaemin. yeji ikut-ikutan aja. hal terakhir yang yeji notice dari jaemin adalah popsocket hpnya ternyata haikyuu.
jaemin... wibu?
doain ya 20 chapter beres supaya utangku lunassss 👁👅👁
KAMU SEDANG MEMBACA
autoclick ㅡ jaemin, yeji ✔
Fanfictionbagi jaemin yang gabut 24/7, twitter adalah segalanya.