Chapter 7

444 69 1
                                    

Setelah beberapa lama perjalanan yang dipenuhi keheningan itu, langkah Arthuria dan Sasuke mendarat dengan sempurna di depan pemukiman yang lumayan ramai.

Mereka berjalan untuk memasuki sebuah penginapan lalu memesan dua kamar, tentu saja tanpa biaya sedikitpun. Mengingat tempat ini adalah tempat yang di kelola oleh keluarga Sasuke.

Kamar yang ditempatu Sasuke dan Arthuria bersebelahan, Arthuria bisa mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan dengan mudah.

"Kita bertemu besok pagi untuk sarapan." Ucap Sasuke dengan tangan memegang gagang pintu lalu memasuki kamarnya, tak lupa ia juga memberikan kunci kamar arthuria.

"Baiklah, Master. Servant memang tidak memerlukan makanan, tapi itu akan menjadi energi tambahan yang cukup berguna." Ucap Arthuria lekas memasuki kamarnya.

Setelah menutup pintu Arthuria menatap sekitar kamarnya, sederhana dan nyaman sangat pas untuk beristirahat. Ia lalu duduk di tepi kasur, pikirannya berkeliaran membayangkan segala hal yang terjadi, kepercayaannya sebagai seorang servant yang di khianati Masternya Kiritsugu.

Arthuria berpikir apakah hal yang sama akan terjadi lagi kedepannya?

Memikirkannya saja sudah membuat perasaan terkhianati di hatinya muncul kembali, Arthuria rasanya ingin menertawakan dirinya atas apa yang terjadi. Tujuannya sebelumnya untuk mengulang apa yang sudah terjadi benar benar tidak bisa dipercaya. Mungkin inilah yang dipikirkan kedua temannya saat itu.

Tidak ingin lebih larut dalam pikirannya Arthuria memilih untuk mendinginkan pikirannya dengan berendam, ia pun bergegas pergi ke kamar mandi.

Saat berada di dalam bak mandi, Arthuria merasa bernostalgia dengan suasana di bak mandi itu, Rin dan Shirou, kedua temannya itu. Kenangan indah yang mereka habiskan bertiga, Arthuria merasa rindu dengan suasana itu.

'Bagaimana kabar mereka sekarang?'

Arthuria tersenyum sendu mengingat mereka, teman teman pertamanya saat Perang Cawan Suci ke 5.

Setelah selesai berlama lama di bak mandi, Arthuria bergegas untuk beristirahat. Meskipun saat ini masih sore hari, ia menghargai Masternya untuk beristirahat.

Meskipun servant tidak perlu tidur, tidak berarti bahwa mereka tidak merasa lelah.

Ia berbaring di tempat tidur dan mulai memejamkan matanya, perlahan lahan kesadarannya menghilang.

Seorang anak laki laki tengah berlari menyusuri sebuah gang. Anak itu melihat sekelilingnya yang nampak sepi, langkah kakinya mulai melambat seiring rasa herannya melihat sekitar.

Langkah kakinya berhenti saat anak laki laki itu sampai di depan sebuah rumah, ia bergegas masuk. Sesaat perasaan yang tidak menyenangkan mengganggu pikirannya.

Saat ia membuka pintu, ia melihat tidak ada siapa pun disana.

Ia pun bergegas untuk pergi ke ruang utama rumah itu.

Atmosfir di balik pintu shoji ruang utama itu tampak sangat berat dan pekat, hawa mencengkam begitu terasa.

Sesaat anak laki laki itu takut untuk membuka pintu shoji didepannya, tetapi rasa penasarannya lebih besar dari rasa takutnya.

Saat pintu dibuka secara perlahan, anak laki laki itu melihat siluet seorang pria yang berdiri di belakang sebuah mayat yang di kenali anak laki laki ini sebagai orang tuanya.

Anak laki laki itu menegang.

Ia menatap siluet di belakang mayat orang tuanya dengan mata tak percaya, matanya membulat saking terkejutnya. Siluet itu, sang kakak yang sangat ia sayangi sedang memegang katana yang berlumuran darah dengan tangan kanannya.

[✓] 𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝 - Naruto x Fate SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang